Minggu, 22 Mei 2011

SERIGALA DAN KAMBING



 Kita sering bercerita tentang serigala dan kambing. "Entah bagaimana berikan sebuah nama yang buruk dan bunuh dia"

 Seekor serigala sedang meminum air di sebuah sungai pada saat yang bersamaan dengan seekor kambing. Sang serigala berpikir, "Entah dengan cara bagaimana aku harus menelan kambing itu." Sang serigala berkata, "Hey! Tidakkah kau tahu? Tidakkah kau melihat aku sedang meminum air di sini? Mengapa kau membuat airnya menjadi kotor untukku? Aku harus membunuhmu."

Kambing itu berkata, "Oh tuan, anda meminum air di hulu dan aku meminum air di hilir. Bagaimana aku dapat membuat airnya menjadi kotor untukmu?"

"Mengapa kau memanggilku dengan nama-nama yang buruk setahun yang lalu?"
 "Oh tuan, aku baru berusia tiga bulan. Bagaimana mungkin aku memanggilmu dengan nama-nama buruk setahun yang lalu?"

" Ibumu pasti yang telah melakukannya. Bagaimanapun juga aku akan membunuhmu"

 Ini adalah cerita tentang serigala dan kambing dan bagaimana semua cerita yang dibuat-buat ini sedang terjadi di sekitar kita. Ini menggambarkan bagaimana kebencian, berbicara kotor, dan cerita yang dibuat-buat muncul dari ketidaktoleransian dan iri hati. Anda mungkin berkata, "Penyembah ini tidak berjapa! Dia tidak mengikuti prinsip-prinsip yang mengatur! Dia telah menjadi Vaisnava tetapi sekarang dia berbuat hal-hal yang melanggar hukum dan kegiatan-kegiatan setan ! Aku akan mendukungnya secara tidak langsung, seperti halnya jika aku berkata, 'Ya, lakukan itu!' Jadi untuk berbuat baik padanya aku harus berbicara dengannya."

Sekarang jika seseorang menganalisa hal tersebut dengan lebih mendalam seseorang dapat mengerti bahwa anda hanya mencari kesalahan terhadap penyembah itu. Tetapi apakah anda sudah menyempurnakan diri anda sendiri? Apakah tidak ada keburukan pada dirimu? Perkataan itu ada, sebuah saringan memiliki banyak lubang dan sebuah jarum hanya memiliki sebuah lubang. Saringan berkata, "Oh jarum, ada lubang dibelakangmu." Jarum itu menjawab, "kau memiliki begitu banyak lubang, aku hanya memiliki sebuah lubang." Tetapi saringan mengkritik jarum. Jadi, orang yang mengkritik harus mengerti apakah dirinya sendiri sempurna atau tidak. "Apakah tidak ada hal buruk padaku?" Hanya jika seseorang adalah sempurna ia dapat mencari kesalahan pada yang lainnya.

Sumber : 'The Wolf and the Lamb' oleh Sri Srimad Gour Govinda Swami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar