Minggu, 22 Mei 2011

NITYANANDA TRAYODASI


Tuhan Nityananda, yang tidak lain adalah Balarama sendiri, perwujudan atau perluasan langsung yang pertama dari Krishna, adalah guru kerohanian yang asli. Dia membantu Tuhan Krishna di dalam kegiatan-kegiatanNya, dan Dia adalah seorang pelayan Tuhan. Tuhan Caitanya adalah Tuhan Krishna yang sama, dan Tuhan Nityananda adalah Tuhan Balarama. Tuhan Nityananda memenuhi semua keinginan-keinginan dari Tuhan Caitanya. Sumber semua sikap pelayanan sebenarnya adalah Tuhan Balarama, dan perbanyakan paripurnaNya yang mengikutiNya semuanya dipengaruhi oleh kebahagiaan seperti itu. Sri Rama, atau Balarama, adalah pelindung dari penyembah Tuhan. Baladeva berperan sebagai guru kerohanian untuk semua penyembah, dan atas karuniaNya yang tanpa sebab roh-roh yang jatuh dibebaskan. Balarama datang bersama Sri Caitanya Mahaprabhu, dan keduaNya begitu penuh karunia bahwa di zaman Kali sekarang ini seseorang dapat dengan mudah berlindung kepada kaki padma Mereka. Mereka khususnya datang untuk membebaskan roh-roh jatuh di zaman ini. Senjata mereka adalah Sankirtana, Hari-nama. Dengan demikian seseorang harus menerima pedang pengetahuan dari Krishna dan menjadi kuat atas karunia Balarama.

Narottama dasa Thakura berkata bahwa Balarama dan anak dari Maharaja Nanda telah menghadirkan Diri Mereka sebagai Gaura-Nitai. Untuk menyebarkan prinsip mendasar ini, kita mendirikan sebuah kuil Krishna- Balarama untuk menyebarkan kepada dunia bahwa pemujaan kepada Gaura-Nitai adalah sama dengan pemujaan Krishna-Balarama.
Meskipun sangat sulit untuk masuk ke dalam kegiatan Radha-Krishna, kebanyakan dari penyembah di Vrndavana tertarik pada Radha-Krishna lila. Bagaimanapun juga, sejak Nitai-Gaurachandra merupakan inkarnasi langsung dari Balarama dan Krishna, kita dapat secara langsung berhubungan dengan Tuhan Balarama dan Tuhan Krishna melalui Sri Caitanya Mahaprabhu dan Nityananda Prabhu. Mereka yang sangat-sangat maju di dalam kesadaran Krishna dapat masuk ke dalam kegiatan Radha-Krishna atas karunia Sri Caitanya Mahaprabhu. Dikatakan bahwa : sri-krsna-caitanya radha-krsna nahe anya. Sri Krishna Caitanya Mahaprabhu adalah kombinasi atau gabungan dari Radha dan Krishna.
Balarama berarti guru-tattva. Balarama mewakili guru. Yasya prasadad bhagavat-prasadah. Jika kita ingin mengerti Caitanya Mahaprabhu, jika kita ingin mengerti Krishna, maka kita harus berlindung pada Balarama. Nayam atma bala-hinena labhyah. Bala-hinena labhyah ini, aturan veda ini, berarti “Tanpa karunia dari Balarama kau tak dapat mengerti, kau tidak dapat menginsafi identitas rohanimu. Jadi Balarama datang sebagai Nityananda Prabhu.Balarama haila nitai. Untuk itu kita harus berlindung pada Balarama.”
(Pelajaran oleh Srila Prabhupada, 02-02-77, Bhubaneswara)

Kemunculan Nityananda Rama

Sri Nityananda Prabhu, Tuhannya Gaudiya Vaisnava, muncul di desa Ekachakra. Ayahnya adalah seorang brahmana bernama Hadai Pandita dan ibunya adalah Srimati Padmawati devi. Sejak Dia masih anak-anak Sri Nityananda Prabhu memiliki watak yang tenang dan sangat cerdas. Dia adalah gudangnya kualitas baik. Ketampanannya yang menarik hati mengalihkan ketertarikan berjuta-juta dewa asmara. Sejak saat kelahiran Nityananda, semuanya menjadi begitu menguntungkan di distrik / wilayah Radhadesha. Kelaparan, kemiskinan dan semua jenis penderitaan sepenuhnya dihilangkan.
Pada hari kemunculan Tuhan Caitanya di Navadvipa. Sri Nityananda. Yang masih tinggal di Radhadesha, meraung sorak sorai kegirangan. Suara dari raungan itu memenuhi alam semesta dan mencuri indria-indria semua orang. Beberapa orang berspekulasi, “Itu pasti sebuah sambaran petir.” yang lainnya berpikir itu adalah suara dari beberapa bencana yang akan datang. Masih saja yang lain berkata, “Kita mengetahui alasan untuk suara ini. Tuhan Nityananda, Tuhannya Gaudiya Vaisnava, sedang meraung dalam kebahagiaan rohani.”
Orang-orang memberikan pendapatnya yang berbeda-beda pada masalah ini, tetapi tidak satupun yang dapat mengetahui Tuhan Nityananda dengan sebenarnya. karena pengaruh tenaga mengkhayalkannya. Tuhan Nityananda menyembunyikan identitasnya dan bermain riang gembira dengan anak-anak lain seumurannya. Berbagai permainan yag dimainkan Tuhan Nityananda dengan teman-teman mudanya sebenarnya adalah perwujudan dari kegiatan Tuhan Krishna yang berbeda-beda.
Anak-anak berkumpul bersama dan membentuk perkumpulan rohani dimana beberapa lainnya memerankan Ibu bumi dan mengajukan permohonan. Anak-anak itu ditemani oleh banyak lainnya ketika mereka sampai di tepi lautan susu dan mempersembahkan doa-doa pilihan mereka kepada Tuhan Krishna. Seorang anak laki-laki tidak terlihat oleh yang lainnya memanggil dengan suara keras, “Aku akan muncul di Gokula, Mathura.”
Pada suatu senja, Tuhan Nityananda mengumpulkan teman-teman mudanya dan memerankan pernikahan Sri Vasudeva dan Devaki devi. Menutup semua pintu dan jendela pada kamar untuk membuat sebuah kamar bawah tanah, Tuhan Nityananda memainkan kelahiran Tuhan Krishna yang mengambil tempat di gelapnya malam dimana seluruh dunia tertidur. Kemudian mereka membawa bayi Tuhan Krishna ke Gokula dhama khayalan mereka dan menukarNya dengan bayi perempuan Mahamaya, tenaga luar Tuhan. dnegan demikian menipu si Raja yang kejam Kamsa…


Narottama das Thakura di Ekachakragrama

Desa bernama Ekachakra di Radhadesha adalah tempat kelahiran dari Prabhu Nityananda Rama. Ketika Narottama memasuki Ekachakra, Prabhu Nityananda hadir di hadapannya dalam penyamaran sebagai seorang brahmana tua. Dia menunjukan Narottama tempat-tempat dimana Mahaprabhu dan rekan-rekanNya biasa berkelana. Tetapi Nityananda gagal memperdaya Narottama yang langsung mengenali brahmana tua dalam identitas aslinya, Mengetahuinya sebagai Nityananda Balarama, Narottama pingsan tidak sadarkan diri di tanah dan air mata terus mengalir dari kedua matanya. Memohon pada Tuhan, Narottama mengendalikan emosinya tetapi Nityananda melarang Narottama untuk memberitahukan kepada semua orang tentang kejadian ini. Setelah mempersembahkan dirinya kepada kaki padma Nityananda Prabhu, Narottama mengitari seluruh desa Ekachakra dan membawa karunia Prabhu Nityananda, Narottama melanjutkan perjalanan ke Khetari.

Maha-mantra

Di dalam maha-mantra – hare krishna hare krishna krishna krishna hare hare hare rama hare rama rama rama hare hare—kata Rama menunjukan Balarama. Karena Tuhan Nityananda adalah perbanyakan dari Balarama, rama juga ditujukan kepada Tuhan Nityananda. Dengan demikian Hare Krishna, hare rama menunjukkan tidak hanya Krishna dan Balarama tetapi Tuhan Caitanya dan Tuhan Nityananda juga.
Terdapat tiga Rama. Satu Rama adalah Parasurama (Jamadagnya), Rama lainnya adalah Tuhan Ramachandra, dan Rama ketiga adalah Tuhan Balarama. Inilah beberapa alasan kenapa Balarama dikenal sebagai Sankarsana, Balarama atau terkadang Rama. Di dalam maha-mantra – hare krishna hare krishna krishna krishna hare hare hare rama hare rama rama rama hare hare—orang-orang terkadang keberatan ketika kata Rama diterima sebagai Balarama. Tetapi meskipun para penyembah dari Tuhan Rama mungkin keberatan, mereka harus tahu bahwa tidak ada perbedaan antara Balarama dan Tuhan Rama. Srimad Bhagavatam menjelaskan pernyataan bahwa Balarama juga dikenal sebagai Rama (rameti). Untuk itulah, ini bukan dibuat-buat untuk membicarakan Tuhan Balarama sebagai Tuhan Rama.

Jika seseorang memanggil Tuhan Ramachandra dengan getaran Hare Rama, atau jika ia mengerti “Ramachandra” dia sudah benar. Begitu juga, jika seseorang berkata Hare Rama berarti Sri Balarama, dia juga benar. Mereka yang benar-benar menyadari visnu-tattva tidak bertengkar terhadap semua perincian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar