Sabtu, 28 Mei 2011

TRANSPLANTASI ROH

Berikut ini adalah percakapan antara H.H Bhaktisvarupa Damodara Swami (Dr. Singh Ph. d) bersama Guru Spiritual beliau Srila Prabhupada.
DR. Singh. Srila Prabhupada, bagaimana tentang transplantasi jantung? Kita tahu bahwa roh ada di dalam jantung. Namun dewasa ini para dokter mampu mengganti sebuah jantung yang tua dengan yang baru (muda). Apa yang terjadi terhadap roh pada masing-masing jantung tersebut? Apakah orang yang menerima jantung baru juga mendapatkan satu personalitas baru pula? Srila Prabhupada. Tidak.
DR. Singh. Mengapa Tidak?
Srila Prahupada. Apabila saya bangkit dari sebuah kursi dan duduk di kursi yang lain. Apakah personalitas saya berganti? Saya mungkin berganti tempat duduk, namun apakah itu berarti saya telah berubah?
DR. Singh. Namun jantung itu telah diganti, dan jantung berisikan sang roh.
Srila Prahupada. Kitab-kitab Veda mendeskripsikan jantung itu sebagai sebuah tempat duduk bagi sang roh. Jadi, apabila mereka mentransplantasi jantung, mereka hanyalah mengganti tempat bersemayamnya sang roh tersebut. Roh tersebut tetap sama. Jika mereka bisa membuktikan bahwa dengan mengganti jantung,  mereka telah menambah panjang usia pasiennya, maka hal itu akan membuktikan bahwa mereka telah menangkap sang roh. Namun mereka tidak mampu menambah panjangnya usia kehidupan, karena orang-orang telah memperoleh badan-badan mereka melalui sebuah penetapan yang superior. Anda memiliki badan ini, dan anda harus hidup di dalamnya selama kurun waktu tertentu. Jika anda hanya mengganti satu bagian dari badan anda, maka hal itu tidak akan membantu anda memperpanjang hidup anda. Hal itu tidaklah mungkin. Dokter-dokter itu berpikiran bahwa dengan mengganti jantung, mereka akan menambah masa hidup, namun hal itu tidak mungkin.
DR. Singh. Jadi pencangkokan jantung adalah sejenis perpindahan buatan  bagi sang roh  dari sebuah jantung yang tua ke jantung yang baru?
Srila Prahupada. Ya, semacam itu. Krishna menerangkan di dalam Bhagavad-gita[2.13]:
dehino ‘smin yatha dehe
kaumaram yauvanam jara
thata dehantara-praptir
dhiras tatra na muhyati
“Seperti sang roh terkurung dalam badan yang terus berpindah, di dalam badan ini, dari masa remaja ke masa pemuda hingga ke usia tua, dengan cara yang sama sang roh masuk ke dalam badan yang lain pada saat kematian. Roh yang insaf-diri tidak dibingungkan oleh perubahan semacam itu.” Penggantian jantung hanyalah sebuah pergantian organ-organ jasmaniah saja. Jantung bukanlah sumber kehidupan yang sebenarnya, dan oleh karena itu, penggantian jantung tidak memperpanjang lamanya hidup.

DR. Singh.
Ya, sebagian besar pasien cangkok jantung itu hidup hanya beberapa lama setelah operasi tersebut. Namun apakah mungkin untuk mencangkok roh dari satu badan ke badan yang lainnya?

Srila Prahupada.
Kadang-kadang yogi-yogi tertentu dapat melakukan itu. Mereka dapat menemukan satu badan yang lebih baik dan memindahkan diri mereka ke dalamnya.

DR. Singh.
Ketika para dokter melakukan satu pencangkokan jantung, mereka mengambil satu jantung dari seseorang yang baru saja mati dan menukarkannya dengan jantung yang lemah pada badan seseorang yang lainnya. Apakah roh dari jantung orang yang mati itu berganti tempat dengan roh yang ada di dalam jantung hidup yang lemah tersebut?

Srila Prahupada.
Tidak. Sang roh telah meninggalkan jantung yang mati. Tidak ada persoalan memasukkan roh yang lain.

DR. Singh.
Perkenankan saya mengetahui apakah saya memahami anda dengan benar. Ketika dokter-dokter itu memindahkan jantung dari seorang pria yang baru meninggal tersebut, sang roh telah meninggalkan jantungnya. Kemudian, ketika mereka mencangkok jantung yang mati ke tubuh sang pasien, roh sang pasien berpindah ke dalam jantung yang dicangkokkan tersebut.

Srila Prahupada.
Ya. Sang roh itu ditakdirkan untuk hidup dalam satu badan tertentu selama waktu yang tertentu pula. Anda mungkin mengubah bagian yang mana pun dari tubuh anda yang anda kehendaki, namun anda tidak dapat mengubah jangka waktu hidup dari badan tersebut.

DR. Singh.
Jadi jantung itu hanyalah sebuah mesin—sebuah alat?

Srila Prahupada.
Ya. Ia merupakan tempat bersemayamnya sang roh.
sumber:
Life Come From Life

Tidak ada komentar:

Posting Komentar