Sabtu, 28 Mei 2011

Brahmana Mempersembahkan Makanan

(kutipan dari bab 5 sri chaitanya bhagavat oleh Sri Vrndavan das thakur)
Ada seorang brahmana yg sangat saleh yg berkeliling mengunjungi tempat tempat suci utk memuaskan tuhan sri Krsna. Dia memuja sri Krsna dg mengucapkan Gopal mantra dan hanya memakan makanan yg telah dipersembahkan kepada sri Gopal. Dalam perjalananya ke tmpt2x suci, atas aturan Sri krsna dia sampai di ruma sri Jagannath misra, ayah Sri Nimai. Karena kesucianya badanya sangat bercahaya. Dia membawa arca Gopal yg di pujanya dan salagram sila dikalungka di lehernya yg merupakan harta kekayaanya. Dg mata setengah tertutup, brahmana ini sepenuhnya mengucapkan nama suci sri Krsna dan di dalam hatinya dia merasaka manisnya rasa cinta bhakti kepada Krsna.
Melihat kehadiran Brahmanaini, Sri Jagannath misra berdiri dg hormat da menghaturkan sembah sjud dandavat kepada brahmana ini. Dia secara pribadi mengurus segala sesuatunya dan mencuci kaki padma Brahman ini dan mempersilahka duduk di atas vyasasan. Ketika brahmana itu duduk dg nyaman,
Sri Jaganath misra bertanya “ dimana anda tingal wahai brahmana yg suci?”
Brahman tersebut menjawab dg tenang “ Saya tidak tertarik dg hal hal duniawi, karena itu saya berkelana ke berbagai tempat. Saya berkeliling karena pikiran saya yg ak terkendali”.
Jagannath misra melanjutkan” Oh brahmana! Ini merupakan keberuntungan bagi ibu bumi karena anda berkelana di muka bhumi ini dan khususnya saa merasa sangat beruntung hari ini karena anda berkenan mengunjingi tempat yg sederhana ini. Saya mohon kepada anda utk bersedia menerima persembhan dari saya. Saya akan mempersiapkan segala sesuatu utk anda masak dan persembahkan kepada sri Gopal”. 
Brahmana menjawab” Oh misra! Kamu lakukan apapun yg seperlunya yg akan menyenangkan kamu”.
Jagannath misra dg perasan bahagia mempersiapkan segala sesuatu yg sangat mewah sekali utk brahmana trsb memasak utk Gopal. Sri Jaganntah misra membersihkan dapur dan membawakan segala bahan masakan. Kemudian brahmana tersebut mulai memasak sambil meditasi kepad a Gopal ji. Setelah beberapa waktu sang brahmana selesai masak dan mempersiapkan persembahan kepada Gopal. Begitu sang brahmana tsb mulai mengucapkan mantra dan meditasi kepada Gopal” namo brahmanya devaya go-brahmana hitaya ca jagat hitaya krsnaya govindaya namo namah” saat itu Sri sacinandana, mahapabhu, yg saat itu masih kekanak kanakan, muncul di depan brahmana tersbt. dia Berdiri telanjang didepan brahmana dan badanya ditutupi dg debu. Sambil tersenyum dan ketika sang brahmana melihat nimai, nimai mulai memakan makanan yg sedang di persembahkan kepada Gopal.
Meskipun sangat beruntung tapi si brahmana tidak menyadari keberuntunganya dan mulai berteriak, “oh anak kecil yg tak terkendali ini mencuri makanan yg mestinya dipersembahkan kepada Gopal. “
Ketika Jaganntah misra dating, kepribadian tuhan yg maha esa, sri mahaprabhu,tersenyum dan makan makanan yg sdang dipersembahkan trsbt.
Ingi memukul Nimai, jaganntah misra berdiri dg marah sekali dan mendekati Nimai, tapi si Brahmana ini dg perasaan takut memegang Jagannath misra dg tanganya. Dia berkata,” Oh misra!kamu orang yg sangat terhormat dan terpelajar, tapi apa yg diketahui oleh anak kecil ini? Apa hasil y akan kamu dapatkan dg memukulinya? Ada benarnya utk memukul orang yg tahu benar dan salah tapi saya melarang kamu memukul anak kecil ini.
Merasa sangat sedih, Jagannth misra duduk dan merundukan kepalaya dan tidak berbicara apa apa.
Brahmana tadi melanjutkan “ bawakan apapun yg ada, tuhan yg maha esa pasti mengetahi apa yg terjadi dlm setiap waktu. Tolong bawakan buah atau sayur sayuran apapun yg ada di rumahmu saat ini dan saya hanya akan memakan itu saja hari ini.
Jagannth misra menjawab “ Jika anda masih mengangap saya sbg pelaan anda, mohon bersedialah utk menerima persiapan yg akan saya siapkan utk anda utk memasak lagi. Saya hanya akan puas kalau anda bersedia mmasak lagi. Saya punya segala bahan2x yg diperlukan.
Ok karena kamu menginginkan itu saya akan mamasak lagi, kata sang brahmana menyetujui permintaan Jagannth misra.
Semua keluarga misra menjadi bahagia dan mengumpulkan bahan bahan masakan lagi. Karena tidak ingin sri Chaitaya melakukan hal yg sama, para keluarga misra menyuruh ibi saci mambawa Nimai ke rumah tetanga. Karena itu ibu saci mengajak nimai ke rumah tetanga.
Dirumah tetanga, para gadis gadis mengoda Sri Nimai” he Nimai, apakah ini caramu utk bersikap? Mencuri makanan Brahmana??
Nimai menyahut “ apa boleh buat, brahmana itu memangil ku dg sangat tulus dan rasa cinta, kerena itulah aku dating kesana dan makan makanan yg disediakan utk ku. Jadi apa salahku memakan makanan itu.
Para gadis melanjutkan “ oh Nimai akankah kamu malakukan kenakalan yg lebih lagi seelah kamu kehilangan kehormatanmu sbg brahmana?? Syapa yg tahu syapa dan dari keluarga mana brahmana ini. Bagaimana kamu mempertahankan kastamu seelah memakan makanan yg dimasak oleh brahmana ini.
Sambil tersenyum Nimai menjawab “ Aku berasal dari keluarga pengembala sapi, yg setiap hari makan makanan yg dimasak oleh Brahmana. Jadi bagaimanabisa seorang pengembala sapi akan kehilangan kastanya karena memakan makanan yg dimasak oleh Brahmna?
Setelah beberapa sat, brahmana tadi sudah selesai masak dan mulai mempersembahkan makanan kepada Gopal dan maeditasi kepadNya “ namo brahmanya………….,
Sri Gauracandra , sbg paramatma, mengetahuo segala sesuatu, beliau mulai menarik perhatian setiap orang dan dg diam diam meningakan mereka dan menuju ke tmpt dimana brahmana tadi mempersembahkan. Sri sacinandana sekali lagi mencuri makanan yg dipersembahkan itu dng tanganya yg mungil dia memsukan makanan itu kedalm mulutNya. Sang brahmana menjadi keheran heranan dan tidak mempercayai kejadian ini. Sang brahmana berteriak’’’ oh oh oh , tuhan dia mencuri makanan lagi”’
Mendengar hal ini Jagannth misra menjadi sangat marah dan mengambil tongkat ingin memukul Nimai. Namun Nimai lari dan menyembunyikan dirinya did lam kamar. Jagannath misra dg perasaan marah mulai membentak Nimai,” kamu akan liahat hari ini, kamu telah melakukan hal yg sangat memalukan. Kamu dak akan bisa menghindar hari ini. Meskipun saya orang terpelajar dan beradab, kamu kira say orang yg bodoh. Dirumah siapa kamu bisa menemukan pencuri spt orang ini. Dg mengangkat tanganya dia mau memukul Nimai tapi beberapa angota keluarga mulai menahanya. Mreka bilang “ oh Misra, dia anak kecil yg tidak tahu apa apa, kecerdasan apa yg kamu miliki dg memukul anakmu ini. Dia ndak bisa membedkan baik dan benar, karena dia masih kanak kanak. Benar 2x salah sekali kalau seseorang mendidik anak kecil dg memukulinya.
Saat itu sang brahmana lari ke tempt itu dan memegang Jaganth Misra dan berkata “ O misra tercinta, anak ini sama sekali tidak bersalah, jangan marah kepdnya. Apapu yg harus terjadi mesti terjadi da ini adalah takdir. Saya tida ditakdirkan utk makan prasadam hari ini. Dan ini benar benar kenyataan dg kejadian ini. Jaganntah misra measa malu dan pada sat yg sama masih marah. Dia hanya menundukan kepalanya dan ndak berbicara apa apa.
Saat itu kakak Sri Nimai, Sri Visvarupa, muncul disana. Badanya bercahaya karena dia tidak merupakan incarnasi dari Sri Nityananda pr. Sang brahmana tadi menjadi terheran heran melihat visvarup dan sepertinya dia tidak percaya dg matanya sendiri. Dia bertanya : Siapa yg punya anak ini? Betapa beruntungnya orang tua anak ini. Dia langsung memeluk Visvarup dg perasaan yg sangat riang dan penuh dg ras cinta. Sri Visvarup menghaturkan sembah sujud dan mulai mengagungkan sang brahmana tadi.
Visvarupa berkata, “ Hari menjdi sangat beruntung begitu anda menginjakan kaki anda di rumah kami. Rumah kami benar benar dikaruniai keberuntugan y sangat tak terbayangkan.
Anda sepenuhnya bahagia dalam diri anda mengembara di berbagai tmpt hanya utk menyucikan tmpt tersebut. Ini benar benar hal yg sangat menguntungkan karena anda telah berkenan utk berkunjung ke rumah kami. Namun sangat menyedihkan sekali krena anda belu kami layani dg bak dan belm mendapat makanan di rummah kami. “JIKA EORANG TAMU DATANG DAN BEROUASA SAMPAI MENINGALKAN RUMAH SESEORANG MAKA RUMAH ITU AKAN MENJADI SANGAT TERHINA DAN BENAR BENAR TIDAK BERUNTUNG”.
Saya sangat senang da bahagia mendengar anda di sini tapi saat yg sama saya sangat sedih ketika mendengar segala sesuatu yg terjadi.
Brahmana menjawab ,” tolong jangan merasa bersalah, saya akan memakan buah dan sayur sayuran hari ini. Saya seorang pengembara, di hutan saya ndak akan mendapat nasi utk dimask tapi saya hanya hidup dg buah, sayur dan akar akaran. Saya sudah merasa sudah makan berjuta juta kali hanya melihat dirimu. Karea itu tolong bawa buah dan sayur sayura saja. Saya akan mempersembahkan itu da makan itu saja hari ini.
Jaganh misra merasa sangat sedih dan benyesal. Dia hanya duduk dan merundukan kepalanya tanpa berbicara apa apa.
Visvarupa menyapa sang Brahmana” Oh brahmana! Anda selalu mengharapkan kesejahtraan orang orang. Anda akan merasa sedih ketika melihat orang bersedih. Karena itu dg sedikit usaha, anda bisa memasak sekali lagi danpersembahkan kepada krsna. Ini akan benar benar akan menghapuskan kesedihan keluarga kami.
Sang Brahmana menjawab “ tapi, saya dah memasak dua kali. Tapi Sri Krsna dah ndak mengijinkan saya makan. Seseorang mungkin punya banyak bahan makanan tapi dia hanya bisa makan kalau Krsna mengijinkan dia utk makan. Seseorang mungkin berusaha berjuta juta kali tapi kalau krsna tidak menginginkan maka dia ndak akan bisa maka apapun. Dan sekarang dah jam 1.30 malam. Apakh ini waktu yg cocok ut masak? Jadi jangan menyediakan baha masakan lagi da saya hanya makan buah dan sayur sayuran. Tidak ada kesalaha apapun dg waktu yg larut malam, karena itu mohon masak sekali lagi demi kepuasan keluarga kami. Da saat itu Visvarup memegang kaki brahmana tsb.
Sang brahmana tertarik dan dipuaskan oleh visvarup da setuju utk memasak lagi. Semua keluarga bersorak dg mengucapakan nama sri hari,”Jay Sri Hari”. Kemudia mereka membersihkan alat masak dan membawa bahan masakan. Kemudian brahmana tersebut mulai memasak lagi. saat ini Nimai dikunci di dalam kamar dan Sri Jagantah misra secara pribadi menjaga pintu ruangan tersebut. Dan beberapamenganjurkan,” ikat pintu kamar dari luar shg anak Nimai ndak bisa keluar dari dalam kamarnya. Dan para ibu ibu dalam kamar Nimai bilang “ jangan khavatir, Nimai tidur nyenya jadi dia ndak aka melakukan apa apa lagi.
Setelah beberapa lama, brahmana telah selesai masak dan mulai mempersembahkan makanan kepada Gopal spt biasa dg meditasi dan mengucapka mantra,”Namo bahmanya….,
Sri Nimai, sbg roh yg utama mengerti sgl sesuatu. Dia ingi muncul lagi di depan sang brahmana dan mnunjukan diri beliau yg sejati. Atas aturan tenaga mayaNya, beiau mengkhayalkan setiap orang dan semuanya mulai tidur nyenyak. Kemudian dia keluar kamar dan menuju tmpt dimana Brahmana tadi mempersembahkan makanan. Sri Sacinandana muncul di depan brahmana dan ketika sang brahmana melihat Nimai, dia mulai member abab aba dg teriakan “ anak ini datnag lagi” tapi tak seorangpun mendengar karena tenaga khayalan Sri Nimai, Sri Krsna sendiri.
Saat itu Sri Nimai berkata kepada brahmana” Oh brahmana! Anda dikenal sbg orng yg murah hati, karena and amemangilKu maka aku datang. Kenapa aku harus disalahkan dalam hal ini. Kamu ucapkan mantra utk mengundangku da aku tidak bisa tingal diam saja. Kamu sepenuhnya bermeditasa kepadaku, jadi aku ptuskan utk hadir di depanmu.
Saat itu sang brahmana mulai melihat keajaiban didlam ruangaitu. Dia melihat kepribadian tuhan yg maha esa berdiri didepanya dlm bentuk berlengan 8. 4 lengan dg cakra,gada, sangka, padama, dan dua tangan memaka butter, dan yg dua lagi memegang seruling. Badan beliau dihiasi dg dg permatadan ada lambing laksmi di dalam dada beliau. Memakai garland bunga dari hutan dsb. Melihat hal ini brahmana jatuh tidak sadarkan diri utk beberapa lama. Sri Gaur sundara meletaka tangan padama beliau diatas dada sang brahmana tadi dan dia sadar kembali. Hal ini terjadi berulang kali dimana brahmana jatuh pingsan ketika melihat Sri Krsna. Sete;lah beberapa lama dia akhirya sadar dan sambil menangis dalam kebahagiaan rohani, dia memegang kaki padma tuhan dg erat.
Sri gaura sundara bersabda” Oh Brahmin, kamu adalah penyembahku utk selamanya dan aku juga sudah melakukan hal yg sama dalam bentuku sbg putra maharaj Nanda di vrndavan kepadamu. Kamu pernah datang sbg tamu maharaj nanda di Vrndavan dan aku makan persembhanmu yg kamu persembahkan kpd Govinda. Tapi kamu juga tidak mengetahui ku saat itu spt yg terjadi saat ini. Kamu adalah pelayanku dalam setiap kelahiran. Hanya penyembahku yg mampu melihatbentku yg sejati ini. Bukan orang lain. Aku muncul di muka bumi ini saat ini utk mengedarkan cinta bhakti rohani kpd Krsna dan menyebarkan nama suci Sri Krsna. Tapi saat ini masih dalam rahasia. Karena itu saya memerintahkanmu jangan samapaikan kpd siapapun kejadian yg kamu alami malam ini. Waktu aka datang dimana setiap orang akan tahu segalanya. Saat ini kamu diam saja. Klau kamu berani melangar perintahku ini maka kamau akan dapat hukuman dari diriku.
Kemudian sri Krsna menghilang dan dalam kebahagian rohani brahmana ini makan persad yg telah dimakan oleh sri chaitanya sambil menangis dan tertawa. Dia juga menaburkan sisa makanan tsb pada seluluruh badanya berpikir supaya badanya akan disucikan oleh sisa mkanan sri navadvip candra, sri gauranga maha prabhu.
Esok harinya dg perasaan riang dan gembira dan mengingat perintah sri gaurang dia permisi utk meningalkan rumah jaganth misra tanpa menceritakan apapun apa sebenarnya terjadi malam hari tsb tapi dalam hati brahmana trsbt dia selalu bermeditasi pada bentuk indah sri Sacinandana sri Gaura hari
Dan setiap hari menari dan menyanyi dalam kebahagiaan rohani nama suci sri Hari.
nava gaura-varam nava-puspa-saram
nava-bhäva-dharam nava-läsya-param
nava-häsya-karam nava-hema-varam
pranamämi saci-suta-gaura-varam
Hare Krsna, Hare Krsna, Krsna Krsna, Hare Hare
Hare Räma, Hare Räma, Räma Räma, Hare Hare.
Jaya gaura hari jaya gaura hari
Jaya saci nandana Gaura hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar