Sabtu, 28 Mei 2011

Susunan Planet

Tahukan anda Neraka berjarak 1,28 juta km dari bumi, dan jarak ke dunia spiritual lebih dari 1,28 ribu guadtriliun (1 guadtriliun = 1 x 1027 ) km?
Di alam semesta ini terdapat 14 susunan planet. Satu susunan planet ini berada pada bidang yang horizontal, dan semakin menumpuk secara vertikal sehingga berbentuk seperti gunung terbalik, dan terus meluas sampai nyaris menyentuh pada lapisan dalam dari alam semesta yang berbentuk seperti bola.
1664 juta km di bawah Bhumandala, susunan planet-planet yang berbentuk lingkaran datar(horizontal) tempat planet bumi berada, terdapat lautan Garbha. Tepat di atas lautan ini terdapat Narakaloka(Neraka) yang tidak terhitung jumlahnya. Daerah orbit planet-planet ini setinggi 384,000 km dan berdiameter 12,800 km, dan seperti susunan planet lainnya, berbentuk lingkaran, seperti compact disc. Di setiap planet neraka, mahkluk hidup dihukum sesuai dengan prinsip “Menghukum pendosa sesuai dengan perbuatannya.” Planet ini diuraikan dalam Srimad Bhagavatam, Skanda 5, Bab 26, Sloka 8 – 36. (S.B. 5.26.8-36).

Diatas neraka terdapat tujuh buah susunan planet, yang disebut bila-svarga (planet-planet bawah yang semewah surga). Bila berarti gelap, terowongan, atau gua. Susunan-susunan planet ini berada diantara 896.000 km sampai 1.280.000 km dibawah Bhumandala. Planet-planet di kawasan ini tidak disinari oleh matahari tetapi oleh permata yang berkilau. Para raksasa/iblis yang hidup disana dapat menikmati kenikmatan indria bagaikan kenikmatan di surga karena karma mereka. Planet ini diuraikan dalam Srimad Bhagavatam 5.24.8-31.
Bhumandala itu sendiri terdiri dari planet-planet yang tersusun dalam bentuk cincin-cincin, diantara cincin-cincin itu terdapat lautan yang juga berbentuk cincin yaitu lautan air asin (lavanoda), air tebu (iksura), minuman keras (suroda), air ghi (ghrtoda), susu (ksiroda), yoghurt (dadhyoda) dan air yang sangat manis (svadudaka).
Dipusat Bhumandala adalah Jambudvipa (dvipa berarti pulau). Ini dikelilingi oleh akasa (ether). Jambudvipa terbagi menjadi sembilan varsas (planet, atau pulau) dan salah satu dari planet itu adalah Bharata-varsa. Ini adalah satu-satunya planet dimana bharata (cahaya) veda bersinar.
Varsa dan dvipa yang lainnya disebut sebagai Bhauma-svarga atau daerah surga di bhumandala. Uraian mengenai surga-surga ini dan kehidupan yang ada disana terdapat dalam Srimad Bhagavatam 5.16.12-25 dan S.B. 5.20. Penduduk varsa ini adalah para penyembah Personalitas Tuhan. Bhauma-svarga dan lautan yang berada diantaranya tidak terlihat oleh indria kasar, semua ini berada pada dimensi yang lebih tinggi. Bagaimanapun juga, dimensi-dimensi ini berhubungan satu sama lain.
Diatas Bhumandala adalah Antariksa setebal 1280 km (angkasa, atau atmosfir bhumandala). Kemudian permulaan Bhuvarloka: surga pertengahan mahkluk-mahkluk penghuni planet ini juga dikenal oleh para peneliti UFO. Mahkluk-mahkluk ini bisa datang ke Bhumandala dengan menggunakanVimana(pesawat terbang) atau tidak. Mereka datang dari daerah seperti Raksasa-loka, Pretaloka, Bhutaloka, Pisacaloka, Yaksaloka, atau dari Siddhaloka yang terletak 1.023.720 km diatas antariksa dan 1.024.000 km diatas bhumandala. Para penduduk Siddhaloka sejak lahir sudah memiliki 23 jenis yoga-siddhi, Kesaktian yoga (Lihat penjelasan Bhagavad-gita menurut aslinya 6.20 dan S.B 11.15.4-13)
Diatas Siddhaloka adalah Caranaloka (planet para malaikat dan para pemusik surga) dan kemudian Vidyadharaloka (dimana penduduknya memiliki pengetahuan material yang sangat hebat, vidya). Terkadang UFO juga berasal dari talatalaloka di Bilasvarga (S.B.2.7.37).
1.280.000 km diatas Bhumandala adalah matahari yang merupakan permulaan Divya-svarga atau planet-planet surga – juga dikenal sebagai Devaloka atau Bhogaloka karena para dewa menikmati  tempat itu (bhoga artinya menikmati). Jarak matahari dari Bharatavarsa yang berada di Bhumandala sekitar 150.000 km, orbit matahari (disekitar gunung Semeru) adalah sakadvipa, membagi dvipa menjadi dua bagian. Bulan juga adalah planet surga. Dan tempatnya berada pada dimensi yang lebih tinggi sehingga bulan tidak bisa dicapai oleh pesawat luar angkasa manusia yang hanya bisa memasuki dimensi yang kasar.
Indraloka (salah satu planet di divyasvarga) ini adalah kerajaan Indra. Indra adalah raja para dewa yang mengatur semesta ini. Tangga Istana Indra terbuat dari bebatuan laut, lantainya terbuat dari batu zamrud, dindingnya terbuat dari crystal, pilarnya dari permata vaidurya, kursinya dihiasi dengan intan dan rubi, kainnya berupa sutra yang seputih dan selembut busa, dan terdapat telaga, taman, dan sungai yang sangat indah. Jalan-jalan terbuat dari mutiara; pegangan pintu dari emas; Pintu dari marmer dan jendela-jendela dari jeruji yang keemasan dan bendera dari mutiara dan benang emas. Semua ini beribu-ribu kali lebih mewah dari pada yang ada di planet bumi.
Semua orang disana sangat rupawan dan berbusana mewah. Apsara (malaikat) dan ghandharva(pemusik) menyanyi dan menari. Terdapat 100.000.000 vimana untuk bersenang-senang. Tidak ada orang atheis. Tidak ada kejahatan, kecemburuan, kekerasan, kelicikan, kesombongan, keserakahan, dan penipuan. Usia mereka sampai 3.600.000 tahun matahari. Kerajaan Indra dikelilingi oleh parit air gangga dan juga benteng-benteng karena terkadang para asura (asu=segera; rama=kenikmatan: mereka yang hanya menginginkan kesenangan sesaat) atau para raksasa datang untuk menyerang.
Diatas Divyasvarga adalah mahar, jana, tapa dan satyaloka tempat para yogi (para pertapa dan ahli mistik) berusaha untuk khusuk sepenuhnya dalam meditasi, sehingga pada saat meninggalkan badan material mereka bisa mencapai pembebasan dari semesta material atau kembali ke dunia spiritual.
Lapisan pertama yang mengelilingi semesta ini sepuluh kali diameter alam semesta. Lapisan kedua sepuluh kali lipat lebih tebal dari pada lapisan pertama. Lapisan ketiga sepuluh kali lebih tebal dibanding lapisan kedua, dan seterusnya. Sehingga, terdapat sepuluh lapisan yang mengurung semesta ini dengan tebal secara keseluruhan adalah 112,6 juta tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam satu tahun, atau 9,46 juta km. Setiap lapisan yang mengelilingi semesta diawali oleh lapisan yang terbuat dari tanah, air, cahaya, udara, ether, pikiran, buddhi(kecerdasan), ahankara (keakuan palsu), mahat-tattva(unsur material kasar) dan kemudian pradhana(unsur material yang belum termanifestasi) dan akhirnya adalah alam spiritual. Hukum fisika yang berlaku pada bharata-varsa tidak berlaku pada lapisan-lapisan ini; ruang dan waktu berputar. Karena itu, lapisan yang mengelilingi semesta berada diluar jangkauan teleskop dan pesawat luar angkasa manusia.
Jalan keluar dari semesta ini berada di Bharata-varsa. Seperti yang disebutkan diatas di divya, bhauma dan bilasvarga dan juga planet surga lainnya, terdapat terlalu banyak kesenangan, sehingga jarang ada orang yang mencari hal yang non-duniawi. Di narakaloka hanya ada penderitaan sehingga tidak waktu untuk merenung dan bermeditasi. Di mahar, jana, tapa dan satyaloka suatu jenis sattva-guna(sifat kebaikan) tertentu mendominasi sehingga sebagian besar orang impersonalist yang berada disana. Karena itu, yogi yang hidup disana, dengan banyak penderitaan dan kesulitan, hanya bisa mencapai Brahmajyoti(cahaya spiritual) disekitar planet spiritual milik Krishna. Dan dari Brahmajyoti itu para yogi akan kembali turun ke dunia material karena kesendiriannya dari jiva yang lain dan juga dari Krishna. Dan akhirnya, kita bisa mengerti di Brahmajyoti tidak ada kebahagiaan yang sejati.
Berdasarkan Veda, Bharata-varsa adalah tempat yang paling sesuai untuk melatih kehidupan spiritual untuk jaman ini dengan mengucapkan nama suci Tuhan dengan bhakti, terutama: Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare.
Hanya jiva yang bergembira dan berbahagia dalam cinta kasih Tuhan dapat menari melewati semua lapisan alam semesta ini, melewati cahaya brahmajyoti dan kembali ke rumah spiritual mereka. Dalam 10.000 tahun masa keemasan spiritual yang dimulai sejak 1486 A.D. Dengan munculnya Sri Caitanya Mahaprabhu, semakin banyak jiva yang kembali ke Krishnaloka dari pada ke Narakaloka meskipun jarak ke Krishnaloka lebih jauh jika dibandingkan jalan menuju ke Narakaloka.
kaler dasa-sahasrani madbhaktah samti bhu-tale
ekavarna bhavisyanti mad bhaktesu gatesu ca
Dalam Brahma-vaivarta Purana Krishna bersabda pada 10.000 tahun prema-yuga (jaman bhakti) bumi (bhu-tale) akan dihuni oleh penyembah-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar