Senin, 23 Mei 2011

BENTUK TUHAN

SIAPAKAH TUHAN ?

Ada begitu banyak konsep tentang Tuhan di dalam kitab suci setiap agama, mulai dari konsep tanpa bentuk, zat yang maha tunggal, cahaya, sampai pada sesosok orang tua berjenggot duduk di atas tahta. Tetapi seperti apakah kenyataannya ?
Seringkali orang menjadi bingung ketika melihat gambar Krishna. Siapa Krishna ? Ketika kita mengatakan “Krishna” itu berarti kita berbicara tentang Tuhan. Banyak orang, terutama di luar India tidak pernah mendengar tentang Krishna sebelumnya. Mereka berpikir bahwa Krishna adalah Tuhan yang berbeda yang dipuja oleh orang-orang India. Tetapi hanya ada satu Tuhan dan Krishna adalah salah satu namaNya dan Ia memiliki bentuk.
Pada umumnya mereka hanya mengetahui filosofi agama-agama barat, yang tidak menyebutkan secara jelas tentang bentuk Tuhan sebagai Ayah bagi semua makhluk hidup. Karena itulah mereka beranggapan bahwa Tuhan tidak memiliki bentuk. Tetapi dengan sedikit saja menggunakan logika kita dapat mengetahui bahwa Tuhan adalah Ayah kekal kita. Dan pasti Ia memiliki bentuk. Karena jika kita lihat beberapa generasi kebelakang, kita dapat mengetahui bahwa leluhur kita memiliki bentuk, dan jika leluhur kita saja memiliki bentuk, bagaimana mungkin Tuhan sebagai Ayah bagi semua makhluk tidak memiliki bentuk ? Tuhan adalah Maha Sempurna, jika semua ciptaaNya saja memiliki bentuk mengapa Tuhan tidak ?

KONSEP TUHAN DALAM VEDA

Kitab suci Veda tidak menyangkal konsep bahwa Tuhan tidak memiliki bentuk, tetapi Veda menjelaskan lebih lanjut bahwa menginsafi bentuk Tuhan (Personalitas Tuhan Yang Maha Esa) jauh lebih tinggi dari pada sebuah konsep Tuhan tanpa bentuk.

vadanti tat tattva-vidas
tattvam yaj jnanam advayam
brahmeti paramatmeti
bhagavan iti sabdyate

“Para rohaniawan yang berpengetahuan yang mengenal Kebenaran Mutlak menyebut substansi tunggal tersebut sebagai Brahman, Paramatma dan Bhagavan.”
(Srimad Bhagavatam 1.2.11)
Kebenaran Mutlak adalah subyek dan obyek dan tidak ada perbedaan sifat di dalamnya. Karena itu, Brahman, Paramatma dan Bhagavan menyatu dan satu dalam sifat. Hakikat yang sama diinsafi sebagai Brahman yang tanpa bentuk oleh para siswa Upanisad, sebagai Paramatma yang terlokalisir (berada di tempat-tempat khusus) oleh para yogi dan diinsafi sebagai Bhagavan oleh para bhakta / penyembah Tuhan.
Dengan kata lain, Bhagavan atau Personalitas Tuhan Yang Maha Esa adalah kata terakhir dalam Kebenaran Mutlak. Paramatma adalah perwujudan sebagian dari Personalitas Tuhan Yang Maha Esa dan Brahman adalah sinar yang memancar dari Personalitas Tuhan Yang Maha Esa. Tiga aspek dari Kebenaran Mutlak yang tunggal itu adalah berbagai pandangan yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Ini menjadi jelas bahwa konsep Tuhan tanpa bentuk (Brahman) merupakan salah satu unsur Tuhan Yang Maha Sempurna.
Arjuna bertanya kepada Sri Krishna : “Yang mana dianggap paling sempurna, orang yang selalu tekun berbhakti kepadaMu atau orang yang menyembah Brahman yang tidak terwujud ?” Kemudian Sri Krishna menjawab :

sri-bhagavan uvaca
mayy avesya mano ye mam
nitya-yukta upasate
sraddhaya parayopetas
te me yuktatama matah

“ Personalitas Tuhan Yang Maha Esa bersabda : Orang yang memusatkan pikirannya pada bentuk pribadi-Ku dan selalu tekun menyembah-Ku dengan keyakinan besar yang rohani dan melampaui hal-hal duniawi Aku anggap paling sempurna”.
(Bhagavad Gita 12.2)
Hendaknya orang selalu memusatkan pikirannya pada bentuk Tuhan Yang Maha Esa yang asli, yaitu Krishna. Hendaknya orang jangan
mengalihkan perhatiannya kepada bentuk-bentuk lain yang berasal dari Krishna. Tuhan mempunyai berbagai bentuk, sebagai Visnu, Narayana, Rama, Varaha, dan sebagainya, tetapi sebaiknya seorang penyembah memusatkan pikirannya pada bentuk yang berada di hadapan Arjuna. Memusatkan pikiran pada bentuk Krishna merupakan bagian pengetahuan yang paling rahasia.

BENTUK KRISHNA

Kesusastraan Veda menjelaskan bahwa Tuhan, Krishna memiliki bentuk Personal. Seperti halnya diri kita memiliki bentuk, begitu juga Tuhan memiliki bentuk. Tetapi bentuk Tuhan bukanlah bentuk biasa yang berasal dari hal-hal material seperti kita. Bentuk Krishna sepenuhnya bersifat rohani melampaui hal-hal material (nityo nityanam cetanas cetananam), Krishna adalah mutlak tidak ada perbedaan antara nama Krishna, bentuk Krishna, sifat Krishna, kegiatan Krishna, dan lain sebagainya.
Seperti halnya roh kita berbeda dengan badan kita, pada bentuk Krishna tidak ada perbedaan antara rohNya dan badanNya semuanya adalah mutlak. Krishna dapat melakukan apa saja dengan menggunakan setiap anggota badanNya, Krishna dapat makan menggunakan matanya, melihat dengan tanganNya, mendengar dengan kakiNya, dan kegiatan luar biasa lainya yang tak terpikirkan oleh kita.
Di dalam Brahma samhita Dewa Brahma sendiri menyimpulkan bahwa Sri Krishna adalah Personalitas Tuhan Yang Maha Esa

isvarah paramah krsnah
sac-cid-ananda-vigrahah
anadir adir govindah
sarva-karana-karanam

“Ada banyak kepribadian yang memiliki sifat-sifat Bhagavan, namun Krishna adalah Yang Paling Tinggi, karena tidak ada seorang pun yang dapat melampaui Beliau. Krishna adalah Kepribadian Yang Paling Utama, dan badan Krishna kekal, penuh pengetahuan dan kebahagiaan. Krishna adalah Tuhan Yang Maha abadi, Sri Govinda sebab segala sebab.” (Brahma Samhita 5.1)


Bentuk Krishna bukanlah hasil imajinasi seorang seniman, ahli filsafat ataupun penyair tertentu setelah melihat hal yang paling indah di dunia material ini. Bentuk Krishna disebutkan dengan jelas di dalam Kesusastraan Veda, seperti Brahma samhita yang menjelaskan ciri-ciri dari bentuk Krishna. Brahma samhita merupakan penjelasan lengkap mengenai bentuk Krishna oleh seseorang yang sangat agung di alam semesta material ini yaitu Dewa Brahma, setelah ia bermeditasi selama beribu-ribu tahun ia bertemu, berhadap-hadapan dengan Krishna, dalam kebahagiaannya yang luar biasa itu ia menjelaskan apa yang ia lihat :

venum kvanantam aravinda-dalayataksam
barhavatamsam asitambuda-sundarangam
kandarpa-koti-kamaniya-visesa-sobham
govindam adi-purusam tam aham bhajami

“Aku memuja Govinda, Personalitas yang paling utama, yang ahli dalam memainkan serulingNya, dengan mata yang merekah seperti kelopak bunga padma, dengan kepala yang dihiasi dengan bulu burung merak,dengan bentuk badan yang indah berwarna seperti awan hujan kebiru-biruan dan ketampananNya menarik hati berjuta-juta dewa asmara” (Brahma Samhita 5.30)

MELIHAT BENTUK KRISHNA

Di dalam Padma Purana dikatakan bahwa kita tidak dapat mengerti tentang bentuk, nama, sifat, dan kegiatan Krishna dengan menggunakan indria - indria material ini.

atah sri-krsna-namadi
na bhaved grahyam indriyaih
sevonmukhe hi jihvadau
svayam eva sphuraty adah

“Tidak ada yang dapat mampu mengerti sifat-sifat rohani dari nama, bentuk, sifat dan kegiatan Sri Krishna dengan menggunakan indria-indria yang dicemari oleh hal-hal material, Hanya ketika seseorang secara rohani menjadi sibuk dalam pelayanan bhakti kepada Tuhan, maka nama, bentuk, sifat dan kegiatan Beliau yang rohani sepenuhnya diungkapkan kepadanya”.
Dengan menggunakan indria-indria yang tidak sempurna kita tidak bisa berspekulasi tentang kesempurnaan tertinggi, lalu bagaimana kita bisa mengerti Krishna ?
Hal itu dimungkinkan jika kita melatih indria kita, menyucikan indria kita. Dengan indria yang sudah suci akan membantu kita melihat Krishna. Dan satu-satunya cara yang paling cocok untuk jaman Kali yang penuh pertengkaran ini adalah dengan mengucapkan maha mantra :

hare krishna hare krishna
krishna krishna hare hare
hare rama hare rama
rama rama hare hare

maka indria kita akan disucikan dan atas karunia Krishna kita akan dapat mengerti segalanya tentang nama, bentuk, sifat, dan kegiatan Sri Krishna.

BHAKTIYOGA SATU - SATUNYA CARA MENGERTI KRISHNA


Di dalam Bhagavad gita Sri Krishna sendiri menyatakan bagaimana DiriNya dapat dimengerti :

bhaktya mam abhijanati
yavan yas casmi tattvatah
tato mam tattvato jnatva
visate tad-anantaram

“Seseorang dapat mengerti tentang-Ku menurut kedudukan-Ku yang sebenarnya, sebagai Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, hanya dengan cara bhakti. Apabila ia sudah sadar akan Diri-Ku sepenuhnya melalui bhakti seperti itu, ia dapat masuk kerajaan Tuhan Yang Maha Esa”.
(Bhagavad gita 18.55)
Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, Krishna, serta bagian-bagian yang berkuasa penuh dari Krishna tidak dapat dimengerti oleh angan-angan pikiran atau orang yang bukan penyembah. Jika seseorang ingin mengerti Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, ia harus melakukan bhakti yang murni di bawah bimbingan seorang penyembah yang murni.
Krishna tidak memperlihatkan DiriNya kepada semua orang. Tidak ada orang yang dapat mengerti tentang Tuhan hanya berdasarkan kesarjanaan dari perguruan atau angan-angan pikiran. Hanya orang yang sungguh-sungguh tekun dalam kesadaran Krishna dan bhakti dapat mengerti apa itu Krishna.
Gelar-gelar dari universitas tidak dapat menolong dalam hal ini.
Karena itu perkumpulan kesadaran Krishna ini menyebarkan keterangan mulia kepada segenap masyarakat manusia : yaitu, hanya dengan mengucapkan mantra Hare Krishna orang dapat menjadi sempurna dalam hidup ini dan pulang, kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna.
Maha mantra Hare Krishna bukanlah milik suatu kelompok spiritual tertentu dan bukan juga buatan orang-orang iseng yang mencari keuntungan pribadi, maha mantra ini disebutkan di dalam kesusastraan Veda (Kalisantarana Upanisad) dan merupakan satu-satunya cara untuk mengerti bentuk Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna.
Jadi jangan membuang-buang waktu lagi ucapkan mantra Hare Krishna dan berbahagialah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar