Senin, 23 Mei 2011

DETIK-DETIK MENJELANG KEMATIAN


Bhagavad-gītā As It Is 8.6

yam yam vāpi smaran bhāvam
tyajaty ante kalevaram
tam tam evaiti kaunteya
sadā tad-bhāva-bhāvitah

"Keadaan hidup manapun yang diingat seseorang pada saat ia meninggalkan badannya, pasti keadaan itulah yang akan dicapainya, wahai putra Kunti."

Penjelasan Srila Prabhupada: Proses mengubah sifat orang pada saat kematian yang sangat menentukan dijelaskan di sini. Orang yang meninggalkan badannya pada akhir riwayatnya sambil berpikir tentang Krishna akan mencapai alam rohani Tuhan Yang Maha Esa, tetapi tidak benar bahwa orang yang memikirkan sesuatu selain Krishna akan mencapai keadaan rohani yang sama. Hendaknya kita memperhatikan kenyatan ini dengan seksama sekali. Bagaiana cara seseorang dapat meninggal dunia dengan keadaan pikiran yang benar? Walaupun Maharaja Bharata adalah kepribadian yang mulia, beliau memikirkan seekor rusa pada akhir riwayatnya, dan sebagai akibatnya dalam penjelmaan berikutnya ia diubah sehingga memiliki badan seekor rusa. Setelah menjadi rusa, dia tetap mengenang kegiatannya pada masa lampau, namun ia terpaksa menerima badan sebagai binatang seperti itu. Tentu saja pikiran seseorang selama kehidupannya, menumpuk untuk mempengaruhi pikirannya pada saat ia meninggal. Jadi, kehidupan ini menciptakan penjelmaan yang akan datang. Kalau dalam kehidupan sekarang seseorang hidup dalam sifat kebaikan dan selalu berpikir tentang Krishna, dimungkinkan ia dapat ingat kepada Krishna pada akhir riwayatnya. Kalau ia ingat kepada Krishna pada akhir riwayatnya, itu akan membantu dirinya untuk dipindahkan ke alam rohani Krishna. Kalau seseorang khusuk berpikir secara rohani dalam pengabdian kepada Krishna, maka badan berikutnya akan bersifat rohani (spiritual), bukan material. Karena itu, cara mengucapkan mantra :

hare krishna hare krishna
krishna krishna hare hare
hare rama hare rama
rama rama hare hare

adalah cara terbaik untuk mencapai sukses dalam mengubah keadaan hidup pada akhir riwayat.

PROSES TRANSMIGRASI SANG ROH

Disebutkan juga di dalam Śrīmad Bhāgavatam 6.1.54 :

labdhvā nimittam avyaktam
vyaktāvyaktam bhavaty uta
yathā-yoni yathā-bījam
svabhāvena balīyasā

"Kegiatan mengharapkan hasil yang dilakukan makhluk hidup tertentu, baik perbuatan saleh maupun tidak saleh adalah sebab yang tidak tampak untuk pemenuhan keinginan-keinginannya. Sebab yang tidak tampak ini adalah sumber dari badan-badan yang berbeda dari para makhluk hidup.Karena keinginannya yang sangat kuat, makhluk hidup terlahir di sebuah keluarga tertentu dan menerima badan yang mirip ibunya atau ayahnnya. Badan halus dan badan kasar diciptakan berdasarkan keinginannya."

Badan kasar adalah hasil dari badan halus.Seperti dinyatakan di dalam Bhagavad-gita (8.6), di atas. Keadaan badan halus di saat kematian diciptakan oleh kegiatan-kegiatan dari badan kasarnya. Dengan demikian, badan kasar bertindak selama seseorang hidup, dan badan halus bertindak pada saat kematian. Badan halus yang disebut linga, badan keinginan, adalah latar belakang dari perkembangan sebuah badan kasar tertentu. Yang mirip dengan ibunya atau ayahnya. Berdasarkan Rg Veda, jika di saat berhubungan kelamin keluaran sang ibu jauh lebih banyak dari sang ayah, sang anak akan menerima badan wanita, jika ayah yang lebih banyak maka anak akan menerima badan laki-laki. Ini adalah hukum alam yang halus, yang bekerja berdasarkan keinginan makhluk hidup. Jika manusia berpikir ingin merubah badan halusnya dengan mengembangan kesadaran Krishna, pada saat kematiannya badan halus akan menciptakan badan kasar dimana ia akan menjadi seorang penyembah Krishna, atau jika ia lebih sempurna lagi, ia tidak akan menerima badan material lagi tetapi akan segera mendapat badan rohani dan dengan demikian kembali pulang, kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Inilah proses transmigrasi dari sang roh. Untuk itulah dari pada berusaha menyatukan masyarakat manusia melalui perjanjian untuk pemuasan indria-indria yang tidak akan pernah dapat dicapai.Itu jelas diinginkan untuk mengajar orang bagaimana untuk menjadi sadar akan Krishna dan kembali pulang, kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini nyata untuk saat ini, dan memang nyata pada saat kapan pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar