Minggu, 22 Mei 2011

SIAPAKAH SAYA?

Apakah anda adalah sekantong daging yang seharga Rp. 220.000 saja ?

Masalah terbesar adalah krisis identitas siapa saya? Apakah saya badan, pikiran, kecerdasan, atau kepala, atau hidung? Jika seseorang menemukan identitas aslinya, mereka dapat bekerja untuk mendapatkan kebahagiaan yang kekal. Kita bukan badan ini; kita adalah roh yang rohani sepenuhnya (atma). Keberadaan dari sang roh tidak didasarkan atas keyakinan yang buta dari sebuah kelompok pengikut keagamaan, seperti beberapa orang berpikir secara salah. Hal ini dapat dibuktikan dengan logika dan pengertian.

Suatu ketika seorang ilmuwan menganalisa keberadaan semua zat-zat kimia yang ada pada badan dan total "Harga Pasar" dari komponen badan itu hanya seharga Rp. 220.000 !!! Ada yang berargumentasi bahwa badan ini adalah segalanya, dan bahwa di sana tidak ada sesuatu seperti roh yang dimensinya lebih tinggi di dalam badan, orang tersebut harus bertanya kepada dirinya sendiri, apakah orang tuanya akan menjualnya seharga Rp. 220.000?


Jika seorang teman bepergian menggunakan sepedanya dan jatuh, apa yang akan anda lakukan? Anda akan melupakan sepeda yang berharga Rp.400.000 di jalanan dan berlari secepatnya menuju badan teman anda yang seharga Rp. 220.000 membawanya menuju rumah sakit terdekat. Bahkan jika teman anda, mengendarai sebuah Mercedez Benz, menghadapi tabrakan dengan mobil yang lain anda akan secara cepat berlari membawa badan berharga Rp.220.000, ke rumah sakit,dengan tidak mempedulikan mobil seharga Rp. 500.000.000 yang berada di tepi jalan. Jadi itu tidak begitu sulit bagi orang yang sadar untuk menghargai bahwa di sana pasti ada sesuatu berharga dan lebih tinggi di dalam sebuah badan yang hidup, yang setiap orang menghargainya begitu besar, mungkin saja seseorang tidak mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang keberadaan roh yang kekal. Roh adalah kepribadian kekal yang sejati yang tinggal di dalam badan yang sifatnya sementara. Meskipun seluruh dunia dengan kemajuannya, hanya belajar untuk menghargai badan yang tidak berguna ini seharga Rp.220/000 yang mana tidak lebih dari sekantong zat-zat kimia.

Roh dapat diibaratkan sebagai seorang pengemudi dan badan sebagai kendaraan. Roh adalah percikan dari kehidupan yang membuat badan hidup dan ketika sang roh meninggalkan badan, kita mengatakan orang itu 'mati'.
 
Sumber : Buku "Seni Mengendalikan Pikiran", dikompilasi oleh Radhesyam dasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar