Sabtu, 28 Mei 2011

Yang Mana Itu Veda?

idak seperti kitab-kitab suci agama besar lainnya, yang secara nyata bisa kita lihat keberadaannya berupa sebuah kitab atau beberapa kitab, Kitab Suci Veda terdiri atas ribuan kitab, dengan ribuan dan bahkan jutaan ayat atau sloka. Segala bidang pengetahuan dibahas dalam Veda, mulai dari obat-obatan dan pertanian sampai uraian atau penjelasan tentang waktu di susunan planet atas dan bawah; dari teknik yoga dan meditasi sampai petunjuk-petunjuk kehidupan berkeluarga dan resep-resep hidangan vegetarian; dari penjelasan terperinci mengenai organisasi pemerintahan sampai petunjuk yang sangat lengkap mengenai pembangunan dan dekorasi kuil atau bangunan tempat tinggal. Veda memuat drama, sejarah, dan filosofi yang kompleks, demikian pula pelajaran etika sederhana, aturan militer, dan penggunaan alat-alat musik. Akan tetapi, hal terpenting bagi tradisi Vaishnava belakangan ini adalah bahwa kesusastraan Veda menjelaskan baik tentang rasa (“hubungan dengan Tuhan,” atau “kebahagiaan besar yang bersumber dari hubungan nyata dengan Tuhan”) maupun tentang bhakti (“cinta kasih pelayanan suci”) secara terperinci, sebagai sebuah sains.

Divisi Kesusastraan Veda
I. Sruti (tulisan-tulisan berdasarkan wahyu, atau “dari yang didengar”)
* Empat Veda Samhita: Rg, Sama, Yajur, dan Atharva
* Kitab-kitab Brahmana
* Kitab-kitab Aranyaka
* Kitab-kitab Upanisad (yang berjumlah lebih dari 108 kitab terpisah)
II. Smrti (tradisi, atau “dari yang diingat”)
* Itihasa (epos) seperti Ramayana dan Mahabharata (yang memuat Bhagavad-gita)
* Purana (sejarah) seperti delapanbelas Maha-purana (“Purana Besar”)
Enam Purana sattvika (untuk orang dalam sifat kebaikan)
Bhagavata Purana (Srimad-Bhagavatam)
Visnu Purana
Naradiya Purana
Garuda Purana
Padma Purana
Varaha Purana
Enam Purana rajasika (untuk orang dalam sifat nafsu)
Brahma Purana
Brahmanda Purana
Brahma-vaivarta Purana
Markandeya Purana
Bhavisya Purana
Vamana Purana
Enam Purana tamasika (untuk orang dalam sifat kebodohan)
Matsya Purana
Kurma Purana
Linga Purana
Siva Purana
Skanda Purana
Agni Purana
* Delapanbelas Upapurana (Purana yang lebih kecil) dan sejumlah Purana Sthala (menurut wilayah)
* Kitab-kitab setingkat Dharma-sutra: Manu-smrti, Vishnu-smrti, dsb.
III. Sutra (ayat-ayat kunci)
* Srauta-sutra, Grha-sutra, Kalpa-sutra, Dharma-sutra, Sulva-sutra, Vedanta-sutra.
IV. Kategori lain termasuk kitab-kitab Vedanga, Upaveda, dan tulisan serta ulasan para acarya agung sepanjang sejarah.
Dalam tradisi India, kearifan rahasia mengenai alam semesta ini disebut Veda. Kata Veda ini berasal dari akar kata Sanskerta vid, yang berarti “mengetahui” atau “pengetahuan.” Kata ini berkait dengan kata “wit” dan “wisdom” dari Bahasa Jerman; “idea” (awalnya widea) dari Bahasa Yunani; dan “video” dari bahasa latin. (Bermakna orang yang mengetahui, yang melihat kebenaran.) Kitab-kitab suci dari India, yang mengandung inti sari pengetahuan Veda, disebut kesusastraan Veda.
Menurut tradisi Vaishnava, Veda bersumber dari Tuhan sendiri. Pengetahuan Veda diturunkan dengan hati-hati dari guru kepada murid; ini disebut parampara, atau garis perguruan rohani. Garis turun-temurun yang menjadi perantara disampaikannya ajaran Veda disebut sampradaya. Dengan cara ini, nabi-nabi Veda berusaha mempertahankan keutuhan tradisi lisan mereka. Pemikirannya di sini adalah bahwa apabila Veda diterima dengan cara yang benar dalam garis perguruan rohani, maka Veda ini akan tanpa kelemahan dan interpolasi (penambahan), sifat-sifat yang sampai taraf tertentu berkait dengan sastra-sastra sekuler.
Pengetahuan Veda disabdakan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada Brahma, dewa pencipta, yang kemudian menyampaikannya kepada Narada, salah seorang putranya. Narada memberikan pengetahuan ini kepada Rsi Vyasa, yang sekitar 5000 tahun silam kemudian menyusunnya dalam bentuk tulisan demi kebaikan manusia-manusia zaman modern. (Sebelum zaman modern, berdasarkan sejarah-sejarah Veda, manusia memiliki ingatan yang sangat tajam dan tidak memerlukan naskah tertulis.) Awalnya keberadaan Veda adalah berupa naskah yang sangat panjang. Untuk membuat pengetahuan ini memungkinkan untuk dipelajari, Vyasa membaginya menjadi empat kitab, yang disebut Samhita. Empat kitab ini adalah Rig Veda (doa-doa suci Veda paling awal), Sama Veda (kidung-kidung Veda), Yajur Veda (ritual-ritual Veda) dan Atharva Veda (mantra-mantra Veda). Sastra Veda juga mencakup kitab-kitab ulasan yang dikenal sebagai kitab-kitab Brahmana (risalat yang berkait dengan tata cara korban suci) dan kitab-kitab Aranyaka (risalat bagi orang yang melepaskan ikatan duniawi yang pergi ke hutan melaksanakan pertapaan).
Yang juga termasuk dalam kesusastraan Veda adalah sejumlah besar sastra Upanisad, yakni kitab-kitab filosofi yang dimaksudkan untuk menjelaskan konsep-konsep Veda yang ringkas. Sebagai tambahan, terdapat banyak Sutra (kitab-kitab tentang kebenaran ringkas), seperti Vedanta-sutra, Shrauta-sutra, Grihya-sutra, Dharma-sutra, dan Shulba-sutra. Vedangga (pengetahuan pelengkap berkait dengan studi Veda) juga penting: shiksha (tata cara pengucapan), chanda (irama), vyakarana (tata bahasa), nirukta (ilmu asal kata, etimologi), dan jyotish (ilmu perbintangan/ astrologi). Begitu pula Upaveda (pengetahuan yang tidak berkait langsung dengan studi Veda): Ayurveda (studi tentang obat-obatan holistik), Gandharva-veda (studi tentang musik dan tarian) Dhanur-veda (sains militer), dan Sthapatya-veda (arsitektur). Tradisi kemudian menambahkan banyak Purana (Seperti Bhagavata Purana) begitu juga epos-epos (seperti Mahabharata—yang memuat Bhagavad-gita—dan Ramayana). Karya-karya tulis yang sangat banyak jumlahnya dari para acharya (guru-guru yang telah mengalami pencerahan) mesti juga dimasukkan dalam kesusastraan Veda, sebab karya-karya itu mengungkap inti sari karya Veda sebelumnya sehingga dianggap sebagai “Veda” dari segi praktikal.
Sloka-sloka dalam seluruh ribuan kitab Veda mengikuti aturan sajak dan intonasi yang ketat, dan memuat informasi mengenai berbagai topik: dari obat-obatan dan pertanian sampai uraian atau penjelasan tentang waktu di susunan planet atas dan bawah; dari teknik yoga dan meditasi sampai petunjuk-petunjuk kehidupan berkeluarga dan resep-resep hidangan vegetarian; dari penjelasan terperinci mengenai organisasi pemerintahan sampai petunjuk yang sangat lengkap mengenai pembangunan dan dekorasi kuil atau bangunan tempat tinggal. Veda memuat drama, sejarah, dan filosofi yang kompleks, demikian pula pelajaran etika sederhana, aturan militer, dan penggunaan alat-alat musik. Akan tetapi, hal terpenting bagi tradisi Vaishnava belakangan ini adalah bahwa kesusastraan Veda menjelaskan baik tentang rasa (“hubungan dengan Tuhan,” atau “kebahagiaan besar yang bersumber dari hubungan nyata dengan Tuhan”) maupun tentang bhakti (“cinta kasih pelayanan suci”) secara terperinci, sebagai sebuah sains.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar