Minggu, 22 Mei 2011

PIKIRAN YANG BERKEDIP-KEDIP

Bhagavad-gītā Sloka 6.34

cañcalam hi manah krsna
pramāthi balavad drdham
tasyāham nigraham manye
vāyor iva su-duskaram

"Sebab pikiran gelisah, bergelora, keras dan kuat sekali, o Krishna, dan hamba pikir menaklukan pikiran lebih sulit daripada mengendalikan angin."

Penjelasan Srila Prabhupada: Pikiran begitu kuat dan keras sehingga kadang-kadang menguasai kecerdasan, walaupun seharusnya pikiran takluk pada kecerdasan. Bagi orang di dunia nyata yang harus bertempur menghadapi begitu banyak unsur-unsur yang melawan, pasti sulit mengendalikan pikiran. Barangkali seseorang dapat menetapkan suatu keseimbangan mental yang tidak wajar terhadap kawan dan musuh, tetapi akhirnya tidak ada orang duniawi yang dapat mengendalikan pikiran, karena untuk mengendalikan pikiran lebih sulit daripada mengendalikan angin yang mengamuk. Dalam kesusastraan Veda (Katha Upanishad 1.3.3-4) dinyatakan :
atmanam rathinam viddhi  sariram ratham eva ca
buddhim tu sarathim viddhi  manah pragraham eva ca
indriyani hayan ahur  visayams tesu go-caran
atmendriya-mano-yuktam  bhoktety ahur manisinah
"Roh yang individual adalah penumpang di dalam kereta badan jasmani, dan kecerdasan adalah kusir. Pikiran adalah alat untuk mengemudikan, dan indria-indria adalah kuda. Seperti itulah, sang roh menikmati atau menderita sehubungan dengan pikiran dan indria-indria. Demikianlah pengertian para pemikir yang mulia." Seharusnya kecerdasan mengarahkan pikiran. Tetapi pikiran begitu kuat dan keras sehingga kadang-kadang pikiran menguasai kecerdasan seseorang, seperti halnya infeksi yang gawat barangkali melampaui kekuatan sejenis obat. Pikiran yang kuat seperti itu seharusnya dikendalikan dengan latihan yoga, tetapi latihan seperti itu tidak pernah praktis bagi orang yang berada di dunia, seperti Arjuna. Jadi, apa yang dapat kita katakan tentang manusia modern? Contoh yang digunakan di sini cocok,; seseorang tidak dapat menangkap angin yang bertiup. Lebih sulit lagi menangkap pikiran yang bergelora. Cara termudah untuk mengendalikan pikiran, sebagaimana oleh Sri Caitanya, ialah dengan mengucapkan mantra "Hare Krishna," mantra agung untuk keselamatan, dengan sikap sangat rendah hati. Cara yang dianjurkan adalah sa vai manah krishna-padaravindayoh: Seseorang harus menjadikan pikiran tekun sepenuhnya di dalam Krishna. Hanya pada waktu itulah tidak akan ada kesibukan lain lagi untuk menggoyahkan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar