Minggu, 22 Mei 2011

Pure Devotee

Seorang penyembah murni tidak ingin menerima moksa jenis apapun,
Salokya-tinggal diplanet yang sama denganTuhan.
Sarsti-samipya-sarupya atau ekatva, walaupun semua hal tersebut ditawarkan oleh Personalitas Tuhan YME.


Srimad Bhagavatam 3.29.13

Sri caitanya mengajari kita bagaimana melakukan bhakti yang murni atas dasar cinta kasihyang spontan kepada Personalitas Tuhan YME

Didalam siksastaka, Sri Caitanya berdoa kepada Tuhan,
"Wahai Tuhan, hamba sama sekali tidak mengharapkan kekayaan dari-Mu, hamba tidak ingin mempunyai istri yang cantik, hamba juga tidak ingin banyak pengikut Yang hamba inginkan dari-Mu adalah agar dalam kehidupan demi kehidupan hamba dapat tetap menjadi penyembah murni dikaki padma-Mu."

Jelas sekali disini seoran penyembah murni tidak berminat atas moksa/pembebasan jenis apapun.


Seorang penyembah murni bahkan tidak ingin menghentikan punarbawa, kelahiran dan kematian. para yogi dan filsuf empiris mengingikan berhentinya proses kelhiran dan kematian. namun seorang penyembah murni puas meski tetap hidup didunia material ini dan dapat melaksanakan bhakti.

Ada kemiripan antara do'a Sri Caitanya Mahaprabhu dengan pernyataan dalam Srimad Bhagavatam diatas.


Jelas disini penyembah murni menolak jenis moksa manapun .

Ekatva menyatu dengan Tuhan. Seperti yang diinginkan oleh banyak orang.
Seorang penyembah murni Tuhan bermimpipun tidak pernah ingin menyatu dengan Tuhan, kalaupun Tuhan menawarkan moksa jenis ini.

Salokya tinggal diplanet yang sama dengan Tuhan

Sarsti menerima kemewahan sama dengan kemewahan Tuhan.
Samipya menjadi rekan pribadi Tuhan.
Sarupya mendapat ciri badan yang sama dengan Tuhan.
Hanya ada dua atau tiga ciri yang membedakan.

Seorang penyembah murni menolak kelima jenis moksa ini walaupun hal in ditawarkan kepadanya oleh Tuhan.

Apalagi hanya berkat material kelima jenis moksa saja bukan merupakan tujuan hidup the pure devotee..

Ketika penyembah murni Tuhan Prahlada Maharaja ditawarkan berkat berkat material beliau menyatakan:
Wahai Tuhanku, hamba telah melihat ayah hamba Hiranya Kasipu mencapai segala berkat material, dan bahkan para dewa sekalipun takut akan kehebatannya, namun hanya dalam waktu sedetik Engkau mengakhiri hidupnya beserta segala kekayaan materialnya.
Bagi seorang penyembah tidak soal menginginkan kemakmuran material atau kemakmuran spiritual apapun.

Ia hanya ingin melayani Tuhan, itulah kebahagiaan tertinggi baginya.

Tuhan bersabda : Ajaran ini tidak dimaksudkan bagi orang yang iri, orang yang tidak percaya kepada Tuhan atau orang yang tidak bersih dalam perilakunya, juga orang orang yang penuh kepalsuan atau orang yang bangga akan harta benda.
Ajaran ini tidak untuk disampaikan kepada orang yang terlalu tamak dan terlalu terikat dalam kehidupan berkeluarga, kepada orang yang bukan penyembah Tuhan dan orang yang iri kepada penyembah Tuhan dan juga orang yang iri kepada-Ku Tuhan YME.

Ajaran ajaran ini hendaknya disampaikan kepada penyembah Tuhan yang penuh keyakinan yang bersikap hormat terhadap guru spiritual, tidak iri, bersahabat dengan segala jenis mahluk hidupdan bersemangat melakukan pelayanan dengan yakin dan tulus.

Ajaran ini hendaknya disampaikan oleh guru spiritual kepada orang orang yang telah menerima Tuhan sebagai yang lebih dicintainya dari segala galanya, tidak iri kepada siapapun, bersih secara sempurna dan telah mengembangkan ketidak terikatan terhadap hal hal yang berada diluar lingkup kesadaran Tuhan.


siapapun yang sekali saja memusatkan pikiran kepada-Ku dengan keyakinan dan kasih sayang, mendengar dan mengucapkan tentang diri-Ku pasti pulang kembali pada-Ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar