Minggu, 22 Mei 2011

REINKARNASI

Kehidupan itu abadi. Badan material yang selalu berganti, badan material ini bersifat sementara, namun sang diri sebenarnya adalah sang roh, yang bersifat kekal. Sang roh terus menerus berpindah dari satu badan ke badan lainnya sesuai dengan kesadaran dan perbuatannya (karma bandana) masing-masing. Lebih jauh weda menjelaskan bahwa sang roh di dunia material berpindah-pindah melalui siklus 8,400,000 bentuk kehidupan (spesies), dari kehidupan yang paling sederhana yaitu mahluk bersel satu, tumbuh-tumbuhan, hewan sampai bentuk manusia atau dewa. Bentuk manusia meruapakan satu-satunya kelahiran yang dapat menyediakan kesempatan bagi seseorang untuk kesempurnaan hidup diberikan kesadaran yang lebih sempurna dari pada mahluk hidup lainnya, dapat memahami jati diri kita serta mengerti bahwa tujuan hidup yang sebenarnya adalah bebas dari proses lingkaran kelahiran dan kematian. Sayangnya tidak ada lembaga pendidikan modern yang memberikan mata pelajaran tentang sang roh dan gejala-gejala keabadiannya.
 Pendahuluan            
               Istilah reinkarnasi atau dalam samsara bukanlah milik Hindu atau peradaban timur, namun kata tersebut sudah dikenal didunia barat. Telah banyak sarjana barat yang berhasil mengungkapkan kebenaran reinkarnasi secara metode ilmiah, seperti juga dalam penelitian ilmu jiwa. Walaupun seorang ahli ilmu jiwa tidak dapat mengetahui seperti apa jiwa itu, dimana tempatnya, namun dapat memahami gejala-gejala jiwa itu secara ilmiah. Oleh karena itu ilmu jiwa dapat dimasukkan kedalam cabang ilmu pengetahuan modern dan diajarkan di universitas.
                Bagaimana dengan Sang Roh ?, orang yang percaya kepada Tuhan sebagai Maha Pencipta pasti percaya adanya roh, merupakan enersi rohani yang menyebabkan mahluk hidup dapat melakukan aktivitasnya, begitu sang roh meninggalkan badan maka disebut mati. Reinkarnasi adalah suatu perjalannan panjang dan misterius dari sang roh dari badan satu ke badan lainnya. Roh itu bersifat kekal, oleh karena itulah hidup ini sebenarnya adalah kekal, bukan dimulai saat lahir dan berakhir saat meninggal dunia. Kini banyak sarjana yang telah membuktikan secara ilmiah bahwa ada kehidupan sebelumnya dan ada kehidupan setelah mati.        
                  Dalam kitab suci Bhagawadgita dan Bhagavata Purana menjelaskan secara panjang lebar dan lugas tentang sang roh serta pengembaraannya dari satu badan ke badan lain, ”informasi tentang reinkarnasi tidak akan didapatkan dalam literatur manapun didunia ini, peradaban veda adalah peradaban yang tertua dan masih eksis sampai saat ini, veda memberikan informasi yang lengkap tentang rahasia alam semesta .... ” demikian kata Stephen Knapp dalam sebuah bukunya. Dalam kedua kitab suci tersebut maupun dalam purana purana lainnya menyatakan bahwa kehidupan tidak dimulai pada saat kelahiran atau berakhir saat kematian.       
        Kehidupan itu abadi. Badan material yang selalu berganti, badan material ini bersifat sementara, namun sang diri sebenarnya adalah sang roh, yang bersifat kekal. Sang roh terus menerus berpindah dari satu badan ke badan lainnya sesuai dengan kesadaran dan perbuatannya (karma bandana) masing-masing. Lebih jauh weda menjelaskan bahwa sang roh di dunia material berpindah-pindah melalui siklus 8,400,000 bentuk kehidupan (spesies), dari kehidupan yang paling sederhana yaitu mahluk bersel satu, tumbuh-tumbuhan, hewan sampai bentuk manusia atau dewa. Bentuk manusia meruapakan satu-satunya kelahiran yang dapat menyediakan kesempatan bagi seseorang untuk kesempurnaan hidup diberikan kesadaran yang lebih sempurna dari pada mahluk hidup lainnya, dapat memahami jati diri kita serta mengerti bahwa tujuan hidup yang sebenarnya adalah bebas dari proses lingkaran kelahiran dan kematian. Sayangnya tidak ada lembaga pendidikan modern yang memberikan mata pelajaran tentang sang roh dan gejala-gejala keabadiannya.  
Jati Diri Kita Sebenarnya.           
                Proses reinkarnasi adalah suatu proses transmigrasi sang roh dari satu badan ke badan lainnya secara alamiah yang bersifat transedental (rohani) yang tidak mungkin dapat diobservasi oleh alat observasi milik manusia (indra-indra) yang bersifat duniawi. Untuk menegtahui proses tersebut, hendaknya kita memahami lebih dahulu tentang sang roh sebagai jati diri kita yang sebenarnya.  Dalam bab 2 dari Bhagavadgita telah diungkapkan siapa jati diri kita sebenarnya. Untuk diketahui bahwa Bhagvadgita adalah dialog antara Sri Krishna sebagai perwujudan personalitas tertinggi, Tuhan dengan ksatria Arjuna karena kebingungan dalam melaksanakan kewajibannya sebagai ksatria. Dialog tersebut terjadi sekitar 5010 tahun yang lalu ditanah Bharatawarsa yang kini disebut India. Telah banyak bukti ilmiah tentang peradaban veda tersebut, sehingga dialog tersebut dalam perang besar Bharata yudha adalah fakta sejarah.
            Dalam sastra veda telah berulang kali disebutkan bahwa kita ini adalah adalah Roh (aham brahma asmi), kita bukan badan, dan dijelaskan secara lebih rinci tentang sifat sang roh yang abadi, tidak bisa dibunuh dengan cara apapun, sang roh dapat berpindah dari satu badan ke badan lainnya seperti halnya kita memakai baju, menanggalkan baju yang lama dan mengganti dengan baju baru. Dalam Bhgavadgita, Personalitas  Tertinggi, Sri Krishna menyatakan :
mamaivamso jiva-loke   jiva-bhutah sanatanah manah-sasthanindriyani   prakrti sthani karsati 
yang berarti Mahluk-mahluk di dunia yang terikat ini adalah bagian percikan yang kekal dari Ku, mereka berjuang  keras melawan 6 indria termasuk pikiran. (Bg. 15.7).  
              Dalam gita bab 2 telah dijelaskan tentang sang roh, bahwa sang roh tidak dapat terbunuh dengan apapun, tidak diciptakan dimasa lalu, masa kini maupun masa yang akan datang. Seperti halnya menggati baju yang lama dengan baju yang baru seperti itulah proses perjalanan sang roh. Roh merupakan tenaga internal, tenaga transedental (astarangga sakti) dari sang roh yang berukuran sepersepuluh ribu dari ujung rambut dan terletak di daerah jantung. Demikian rincinya ulasan tentang sang roh. 
                Badan jasmani diuraikan sebagai tenaga material Tuhan (Bahirangga sakti) yang terdiri dari ”bhumir apo ‘nalo vayuh kham   mano bhudir eva ca  ahankara itiyam me   bhinna praktir astadha” - Tanah, air, api, angkasa, pikiran, kecerdasan dan keakuan yang palsu keseluruhan delapan unsur ini merupakan tenaga material yang terpisah dariku.(Bg. 7.4). Lima unsur pertama tadi disebut panca maha bhuta yang terdiri dari tanah, air, api, udara dan ether, tiga terakhir disebut tripremana sebagai badan halus yaitu terdiri dari manah(pikiran), budhi(kecerdasan) dan ahangkara(keakuan palsu) membentuk kesadaran seseorang yang akan mengawal dan menyertai sang roh dalam proses perpindahan badan. 
             Sebenarnya konsep tentang manusia seperti tersebut diatas sesuai dengan konsep postmodern yang menyebutkan tiga entitas yaitu corpus, animus, dan spiritus. Corpus (atau corporeus)—yang ditransliterasi menjadi corporeal (terkadang corporal)—adalah material yang terdiri atas matter (materi mati) serta memiliki dimensi fisik (physical). Ia merupakan satu aspek badaniah dari manusia (body atau tubuh) yang berbeda dengan spiritus (spirit atau ruh) dan animus (soul atau jiwa). Corpus juga digunakan juga secara sinonim dengan material object juga sering dipakai untuk menunjukkan komposisi material manusia (atau binatang).  
Pengembaraan Sang Roh 
             Setelah mengetahui tentang sang roh maka, topik berikutnya adalah bagaimana sang roh mendapatkan badan-badan material yang baru, kenapa ada badan orang cantik, sehat, dilahirkan dalam keluarga kaya atau terhormat, kenapa pula ada badan orang yang cacat, sakit-sakitan, dilahirkan dalam keluarga yang sangat menderita, bahkan badan-badan hewan, pengetahuan tentang hal tersebut bersifat transedental – dengan singkat ” itu rahasia Tuhan”. Itulah wilayah-wilayah yang tidak dapat di fenetrasi oleh kemampuan manusia. Dalam gita menyatakan
”sarram yad avapnoti    yac capy uthramatisvarah grhitvaitani samyati    vayur gadhan ivasayat”
-- Mahluk hidup pindah dari satu badan ke badan lainnya dengan membawa kesadaran masing-masing, seperti udara yang membawa jenis bau-bauan tertentu. Berdasarkan kesadaran demikian  mahluk hidup meninggalkan badan dan menerima badan baru yang lain. (Bg 15.8). 
Srila Prabhupada seorang acarya besar dan guru kerohanian dari Brahma-Vaisnava Sampradaya, parama guru spiritual kami menguraikan secara panjang lebar dan jelas tentang sloka ini. Pengetahuan tentang reinkarnasi secara lengkap dan sempurna telah dijelaskan dalam berbagai sastra weda, dan selalu mengutip sloka dari Purana dibawah ini bila berbicara mengenai perjalanan sang roh dan karma, seperti berikut ini:      
     
 asitim caturas caiva laksams tan iva-jatisu    bhramadbhih purusaih prapyam manusyam janma paryayat   tad apy aphalatam jatah tesam atmabhimaninamvarakanam anasritya govinda-carana-dvayam "
Seseorang mencapai bentuk kehidupan manusia setelah bertransmigrasi melalaui 8.400.000 spesies kehidupan dengan proses evolusi gradual. Bahwa bentuk kehidupan manusia merosot menjadi  orang bodoh yang angkuh karena tidak mau berlindung di kaki padma Govinda." (Brahma-vaivarta Purana). 
Dalam Padma Purana juga menyatakan ; "Ada 900.000 spesies kehidupan di air; 2.000.000 spesies tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan; 1.100.000 spesies serangga; 1.000.000 spesies kehidupan burung; 3.000.000 spesies binatang buas; dan 400.000 spesies kehidupan manusia."             
Proses perkembangan dan perjalanan sang roh melalui 8.400.000 spesies, yang telah berlangsung sejak   waktu berabad-abad yang lalu. Seperti  yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa jiwa (roh) tidak pernah mati dan tidak dilahirkan; sang roh adalah kekal. Sang roh bertransmigrasi dari satu badan ke badan lain. Hukum Tuhan tersebut berlaku untuk siapa saja, tanpa kecuali. Proses penciptaan alam semesta beserta isinya telah dijelaskan dalam Bhagavata purana. Spesies-spesies mahluk hidup telah diciptakan sangat kompleks dan sempurna sesuai dengan tingkat kesadarannya dan karmanya. Oleh karena itu teori evolusi sudah semakin lemah secara ilmiah dan sangat berbahaya karena akan mengembangkan paham atheis yang tidak mengakui proses penciptaan.
              Ketika sang roh mendapat badan manusia, lupa akan jati dirinya, lupa akan hubungannya dengan Tuhan kemudian menjadi sangat terikat dengan kegiatan dunuawi, pada akhirnya kesadaran yang sesungguhnya menjadi sirna, dan pada saat sang roh meninggalkan badan (meninggal) kelak akan mendapatkan badan lain  berdasarkan keinginan dan kesadaran yang telah dia kembangkan. Personalitas  Tertinggi, Sri Krsna mengatakan: "Keadaan apapun  yang diingat seseorang pada saat sang meninggal, keadaan itulah yang akan dicapai." (Bhagavadgita 8.5). Kematian adalah bukanlah berakhirnya kehidupan tetapi terminal untuk mendapatkan badan-badan baru, badan baru yang bagaimanakah yang akan didapat, sangat tergantung pikiran pada saat sang roh meninggalkan badan, demikian juga ikatan-ikatan karma dimasa kehidupan lalu sangat mempengaruhi badan-badan jasmani yang akan didapat. Apakah badan tampan, sehat atau badan dengan penyakit kusta, epilepsi, sakit jiwa atau cacat fisik lainnya bahkan badan yang lebih rendah seperti hewan. Selama pikiran dan aktivitas manusia masih terikat dengan dengan duniawi, memuaskan indria maka selamanya akan ikut dalam arus kelahiran dan kematian. Oleh karena itu dikatakan dalam sastra bahwa didunia material apapun kedudukannya adalah penderitaan karena kelahiran dan kematian akan dialami berulang kali. Tujuan yang sesungguhnya dari kehidupan manusia adalah untuk melepaskan diri dari lingkaran reinkarnasi tersebut atau kembali pulang kerumah yang sejati, kekal di planet rohani yang disebut  Goloka Vrindavan sebagai pelayan kekal Tuhan (nitya sidha). 
               Kalau memahami proses reinkarnasi tersebut, maka mudah dimengerti bahwa badan-badan yang kita dapatkan sekarang merupakan hadian yang paling adil dan paling tepat dari apa karma pada kehidupan masa lalu dan kesadaran saat ini akan mempersiapkan badan untuk kehidupan yang akan datang. Bila kita mengembangkan kesadaran yang sesungguhnya yaitu kesadaran tentang jati diri kita maka akan mendapatkan badan-badan yang lebih tinggi. Inilah evolusi dari badan material lebih rendah ke ke badan material lebih tinggi dan akhirnya mencapai badan rohani yang kekal untuk menempati dunia rohani. Tetapi sebaliknya bila kesadaran kita merosot, sangat terikat dengan kepuasan indria-indria, maka akan mendapatkan badan yang lebih rendah, badan yang cacat, berpenyakitan, bahkan lebih rendah lagi. Hal ini merupakan human devolution, terjadi kemerosotan pada tingkat spiritual.
Bukti Kehidupan Masa Lalu 
               Beberapa bukti ilmiah tentang adanya reinkarnasi telah diungkapkan oleh beberapa peneliti dengan berbagai metode pendekatan ilmiah. Beberapa buku seperti Children Past Lives, Twenty Cases Suggestive of Reincarnation, Where Reincarnation and Biologiy Intersect,  memperkenalkan hasil penelitian Dr. Ian Stevenson, dari Universitas Virginia, Amerika, tentang bukti-bukti yang berhubungan dengan adanya kehidupan masa lalu dan reinkarnasi. Demikian juga website diinternet tentang reinkarnasi sangat banyak dijumpai yang menyediakan informasi tentang kehidupan masa lalu dan reinkarnasi. Reinkarnasi dalam pengertian hukum positip sulit dibuktikan sebagai suatu kenyataan ingatan kehidupan masa lalu, karena kemampuan daya ingat otak manusia sangat terbatas. Namun dalam keadaan tertentu, tanpa disadari atau terjadi perubahan kesadaran maka ingatan dibawah sadar tersebut akan muncul kepermukaan, dan dapat menguraikan dengan jelas tentang pengalaman-pengalaman pada kehidupan sebelumnya. Buku buku diatas telah mencatat kasus kasus kehidupan masa lalu seseorang, terutama pada anak-anak dibawah tiga tahun. Dalam keadaan hinotis dimana kesadarannya menurun namun dapat mengungkapkan secara terperinci pengalaman-pengalaman kehidupan masa lalunya. Kemudian cerita yang diungkapkan tersebut dilakukan cross check  dengan menelusuri, nama tempat tahun atai alibi-alibi lainnya, ternyata banyak benarnya. Ian Stevenson telah meneliti lebih dari duaribuan anak dari berbagai belahan dunia.
              Salah satu kasus yang paling bagus pembuktian kebenarannya yaitu seorang gadis muda dari India bernama  Shanti Devi, yang tinggal di Delhi (lahir tahun 1926) yang pada umur tiga tahun mulai mengingat dan bercerita tentang hal-hal dari kehidupan masa lalu di kota Muttra yang jauhnya delapan puluh mil. Dia mengatakan bahwa dia telah menikahi seorang saudagar kain, melahirkan seorang anak laki-laki dan meninggal dunia sepuluh tahun kemudian, dan banyak pernyataan yang diceritakan secara detail tentang kehidupan masa lalunya sampai ia berumur 9 tahun. Pernyataan-pernyataan itu direkam. Suatu komisi dibentuk untuk merencanakan dan menyaksikan kunjungannya ke Muttra, tempat keluarga yang sering disebut oleh Shanti Devi,  dan menyaksikan bahwa ia benar-benar mengenali sanak saudaranya yang lain dimasa lalu, mengetahui dengan detail jalan kerumahnya yang dahulu dikenalinya, dan bahkan mengungkapkan bahwa ada uang yang disembunyikannya di dalam rumah tersebut. Tempat persembunyiannya ditemukan dan bekas suaminya mengakui dia telah memindahkan uang tersebut. Jadi apa yang diceritakan oleh Shanti Devi itu memang benar-benar nyata. Demikian juga cacat fisik, tanda lahir yang terjadi sangat berhubungan kehidupan masa launya. Demikian juga kelainan-kelainan keperibadian sebagai contoh, seseorang sangat takut dengan air sungai, ternyata pada kehidupan masa lalunya orang tersebut meninggal karena tenggelam. Demikian juga dengan penyakit-penyakit yang diderita saat ini tidak lepas dari karma pada kehidupan yang lalu. Dalam Garuda Purana dan Padma Purana memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang hal tersebut seperti, seorang penderita epilepsi dikatakan pada pada kehidupan yang lalu ia adalah seorang yang perkasa, kuat, tetapi kekuatannya tersebut digunakan untuk mencederai orang lain sehingga ia diberikan badan epilepsi. Demikian juga dengan penyakit kusta, penyakit paru-paru, dan sebagainya diungkapkan dengan jelas dalam purana tersebut. Walaupun secara ilmu kedokteran modern telah menemukan patogenesis penyakit sampai pada biomolekuler, ketahui terjadi mutasi pada kromosom tertentu sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik atau terjadinya penyakit. Telah dibuatkan peta kelainan kromosom tersebut secara rinci, namun pertanyaan yang mendasar yang tidak akan pernah dijawab adalah ; siapakah yang melakukan mutasi tersebut, kenapa hanya pada orang-orang tertentu saja terjadi mutasi tersebut ?. Kita serahkan jawabannya kepada The Grand Designer, Omnipower, Omniscient, Personalitas Tuhan. 
              Banyak lagi ilmuwan barat yang telah membuktikan melalui pengamatan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah adanya kehidupan setelah kematian. Raymond A Moody adalah salah satu diantara banyak ilmuwan yang tekun meneliti reinkarnasi dalam bukunya yang berjudul ” Life after life”. Buku tersebut menceritakan banyak pengalaman seseorang pada saat menjelang kematian (near-death experience).      
       
Richard Webster telah menyusun suatu pedoman untuk mengetahui adalanya ingatan kehidupan masa lalu (past-life memories) yang cukup akurat digunakan. Ada bermacam-macam metode digunakan untuk mengetahui adalah past-life memories, seperti contoh dibawah ini :
Ingatan Yang Bersifat Spontan.
             Khususnya anak-anak dibawah 3 tahun, ingatan muncul begitu saja tanpa diketahui asal-usulnya. Beberapa orang menggambarkan proses tersebut sebagai mimpi berjalan. Bayang-bayang dan suasana dapat muncul dalam ingatan dan subyeknya, kadangkala dapat merasakan bahwa mereka sendiri adalah bagian dari ingatan tersebut. Meskipun sering kali mereka melaporkan suatu perasaan yang berbeda dalam kenangan tersebut dari diri mereka sendiri.     
Ingatan Yang Dipicu (Triggered recall) 
            Ingatan dialami dengan cara yang sama seperti diatas, namun dipicu oleh suatu peristiwa. Peristiwa tersebut bisa apa saja yang tampaknya mengingatkan seseorang akan sesuatu bagian yang penting dari ingatannya itu – contohnya bau yang khusus, penglihatan akan suatu obyek, suara ribut, mendengar sebuah kata atau kalimat yang khusus, rasa atau berada dalam suatu keadaan fisik yang khusus. Hal-hal tersebut dapat mengingatkan seseorang akan pengalaman masa lalu diluar kehidupan saat ini. 
Melalui Mimpi. 
            Seseorang sering kali mendapatkan mimpi berulang-ulang yang sama sekali tidak tampak seperti jenis mimpi biasa, atau bermimpi yang diluar pengalaman hidupn saat ini, dan kadang mimpi itu berkelanjutan. Mimpi adalah munculnya ingatan-ingatan kehidupan masa lalu dari bawah sadar.   
Hipnosis
           Hipnotis telah digunakan selama beberapa dekade sebagai suatu alat untuk mencoba menemukan ingatan-ingatan kehidupan di masa lalu atau pengalaman diluar badan. Meskipun metode hipnotis telah mulai dikembangakan sejak sekurang-kurangnya 150 tahun, namun sedikit yang dipahami tentang proses aktual dimana orang dapat dihipnotis. Pengaruh hipnotis menyebabkan subyeknya berada dalam suatu suasana tidak sadarkan diri. Keuntungan dari metode ini sedikit demi sedikit mengumpulkan ingatan-ingatan yang jauh ini, yakni bahwa pikiran dari subyek tersebut dapat dibuat terfokus dengan tajam dalam keadaan tidak sadarkan diri. Hipnotis digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti untuk menyidik suatu peristiwa dengan sedikit demi sedikit mencoba mengumpulkan potongan-potongan informasi.  
Meditasi Yang Mendalam.
            Menditasi yang mendalam dikatakan dapat memberikan ingatan-ingatan yang bersifat spontan kepada subyeknya yang tampaknya berasal dari kehidupan-kehidupan masa lalu. Sekali mencapai keadaan meditasi yang mendalam, dampaknya sama seperti dihipnotis, terkecuali bahwa tidak adanya pengaruh eksternal yang kuat terhadap subyeknya. Setelah mengatakan hal ini, orang-orang yang mengalami kilas-balik sehubungan dengan kehidupan masa lalu atau ingatan-ingatan yang bersifat sebentar sering kali mendapatkan permulaan yang bagus di bidang ini, dan dapat memperoleh hasilnya dengan cepat jika mereka tekun.
             Banyak lagi cara-cara lain yang diakui sebagai upaya untuk memunculkan ingatan masa lalunya yang keluar dari alam bawah sadarnya. Seperti dalam sastra mengatakan bahwa, pada saat badan kasar hancur (mati), sang roh meninggalkan badan selalu bersamaan dengan badan halus : pikiran, kecerdasan dan keakuan palsu, berdasarkan pikirannya itulah sang roh akan mendapatkan badan berikutnya. Dalam majalah neuroscience diketahui bahwa walapun otak telah mati, tetapi pikiran masih tetap eksis. Dengan demikian reinkarnasi akan selalu terjadi, tidak ada metode lain untuk keluar dari lingkaran reinkarnasi tersebut kecuali apa yang disabdakan Sri Krishna kepada Arjuna
janma karma ca me divyam evam yo vetti tattvatah tyakta devam punar janma naiti mam eti so ‘rjuna."
 -  Orang yang mengenal sifat rohani, kelahiran dan kegiatanKu,  tidak akan lahir lagi di dunia material ini setelah meninggalkan badan, melainkan ia mencapai tempat tinggalKu yang kekal.(Bg 4.9).
            Itulah anjuran dari seorang Super Konselor (Sri Krishna) dalri buku Super Science karena bersumber dari Personalitas Yang Sempurna, Sang Penguasa Ilmu Pengatahuan, dan ditulis kembali oleh seorang yang telah mencapai kesempurnaan, seorang tri kala jna, yang mengetahui masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, beliaulah Srila Vyasa Deva, penyusun utama kompendium veda. Dari beliaulah atau dari murid-murid beliau yang dukuasakan kita dapat mempelajari pengetahuan spiritual tersebut, bukan dari hasil spekulasi atau tafsiran-tafsiran.
              Jadi Reinkarnasi adalah pengetahuan tentang perjalanan panjang dan misterius dari sang roh, sang jati diri yang sebenarnya dengan kesadaran murni, keakuan yang asli. Walaupun pengetahuan tersebut telah diajarkan sekitar lima ribu tahun yang lalu, bahkan jutaaan tahun yang lalu sudah ada, namun keraguan tentang adanya reinkarnasi telah mulai sirna dengan penelitian-penelitian para ilmuwan yang dapat membuktikan secara ilmiah bahwa ada kehidupan lain sebelum dilahirkan dan akan ada kehidupan lain setelah mati. 
 Refferences 
1.  Damodara, BS. 1996. The Scientific Basis of Krishna Consciousness. The Bhaktivedanta Book Trust, Mumbai, India:  
2.  Damodara , BS. 1988. The Principle of Reincarnation in  Consciousness The Missing Link. The Bhaktivedanta Book Trust. Mumbai, India. P. 57-68
3.  Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Bhagavadgita Menurut Aslinya (terjemahan) 
4.   S Bhaktivedanta Swami Prabhupada . Srimad Bhagavatam. Terjemahan 
5.   Stevenson I. 1997. Where Reincarnation and Biologiy Intersect. Praeger Publisher. London 
6.   Stevenson I. 1974. Twenty Cases Suggestive of Reincarnation. University Press of Virginia, Charlottesville. P 
7.   Moody RA. 1975. Life After Life. Mockingbird Book, Georgia.
8.  Webster R. 2001. Past-life Memories: Twelve Proven Methods. Llewellyn Publications. St. Paul, Minnesota.
      9.  Steiger B. 1996. You Will Live Again.Blue Dolphin Publishing. Grass Valley 
10.  Bhaktivedanta Swami Prabhupada. 1995. A Second Change : The Story of a Near-Death Experience. Bhaktivedanta Book Trust. Mumbai, India. 
11.  Bhaktivedanta Swami Prabhupada. 1995. Life Comes From Life. Bhaktivedanta Book Trust. Mumbai, India. 
12.  Bhaktivedanta Swami Prabhupada. 1984. Coming Back: The Science of Reincarnation. Bhaktivedanta Book Trust. Mumbai, India. 
13.  Haraldsson E. 2000. Birth Mark And Claims of Previous-life Memories : I. The Case of  Purnima Ekanayake. J of Society for Psychical Res 64/1 : 16-25
 14.  Rivas T. 2003. Three Cases of The Reincarnation Type in The Nederlands. J of Scientific Exploration 17/3: 527-532.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar