Minggu, 22 Mei 2011

KALISANTARANA UPANISAD

Harih Om. Tersebutlah pada akhir zaman dvapara, maha Resi Narada datang menghadap dewa Brahma dan bertanya, “Wahai Bhagavan, Guruku yang mulia, dengan berkeliling-keliling di dunia ini, bagaimanakah caranya agar hamba mampu melepaskan  diri dari pengaruh zaman kali? 

            Dewa Brahma selanjutnya menjawab. “Pertanyaanmu adalah pertanyaan yang sangat baik, apa-apa yang seluruhnya Sruti Sastra ( Rg Veda, yajur Veda, Sama Veda, Atharva Veda, dan lain-lain ) tersimpan secara rahasia dan rohani, dengarlah hal itu dengan baik, dengan nama engkau akan mampu menyeberangi kesengsaraan pada zaman Kali berupa kelahiran dan kematian berulang kali. 

Hanya dengan mengucapkan Nama-nama suci Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Yang Awal, Narayana, akan mampu menghancurkan pengaruh-pengaruh buruk zaman Kali”. Maha Resi Narada kembali bertanya sebagai berikut, “Nama suci manakah yang anda maksudkan itu?”. Selanjutnya dewa Brahma menjawab : (1) hare, (2). Rama, (3). Hare, (4). Rama, (5). Rama, (6). Rama, (7). Hare, (8). Hare, (9). Hare, (10). Krsna, (11). Hare, (12). Krsna, (13). Krsna, (14). Krsna, (15). Hare, (16). Hare. Keenam belas Nama-nama Suci tuhan Yang Maha Esa ini menghancurkan pengaruh-pengaruh buruk dalam zaman Kali. Sama sekali tidak ada cara lain yang lebih ampuh daripada ini yang dapat ditemukan di dalam seluruh literatur Veda.
Ini (keenem belas Nama-nama Suci Tuhan Yang Maha Esa) menghancurkan penutup dari sang atma (roh) berupa enam belas Kala. Kemudian barulah sang atma dapat menunjukkan sinar aslinya : Barulah Parambrahma bagaikan sang surya bersinar terang benderang dengan hilangnya sang awan. Kembali Maharesi Narada bertanya, “Guruku yang mulia, apakah aturan peraturan untuk mengucapkan Nama-nama Suci Tuhan Yang Maha Esa ini?” dewa Brahma menjawab. “Sama sekali tidak ada aturan peraturan (yang khusus) mengucapkan ke enam belas Nama-nama Suci Tuhan Yang Maha Esa ini. Setiap saat, apakah seseorang dalam keadaan suci atau tidak suci, dia dapat mengucapkannya. Dengan mengucapkan Nama-nama Suci Tuhan Yang Maha Esa ini, orang akan mampu mencapai Moksa atau pembebasan dari kelahiran dan kematian yang disebut : 

Salokya   : Dapat Tinggal dialam rohani yang sama dengan Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa
Samipya  : bisa tinggal di dekat Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.
Sarupya   : bisa mendapat bentuk yang sama dengan Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.
Sayujna :dapat bersatu dengan Brahma jyoti atau sinar dari Kepribadian Tuhan Yang 
Maha Esa
 
            Jika seseorang ber JAPA atau mengucapkan Nama-nama Suci tuhan Yang Maha Esa ini sebanyak tiga setengah koti (35.000.000), maka dia akan dibebaskan dari dosa-dosa akibat membunuh brahmana, dosa akibat membunuh perwira, dosa akibat mencuri emas. Dia juga akan dibebaskan dari dosa-dosa akibat dari kesalahan/penghinaan terhadap leluhur, para dewa, Tuhan dan kesalahan terhadap manusia atau orang lain. Dia akan di bebaskan dengan segera dari dosa-dosa akibat meninggalkan segala dhrma atau kewajiban-kewajiban suci yang telah di tetapkan. Dia akan mendapatkan kesucian segera di bebaskan, segera dibebaskan. 

Demikianlah upanisad ini. Harih Om tat sat.Om sa ha navavatviti santih. 

Demikian berakhirlah upanisad mulia penghancur-penghancur pengaruh-pengaruh buruk zaman Kali. 

Penjelasan :
            Nama upanisad ini adalah Kalisantarana Upanisad, artinya adalah ajaran-ajaran “rahasia” yang dimaksudkan khusus untuk melindungi  orang-orang dari pengaruh buruk zaman Kali. Ini termasuk dari bagian-bagian Upanisad-upanisad kelompok Krsna Yajur Veda atau yajur Veda Hitam 

            Kali, artinya pertengkaran, kekalutan, kesemrawutan. ‘Santarana”, artinya menyeberangkan. Kata Upanisad berasal dari kata Upa+ni+sad (duduk), berarti duduk berkeliling di dekat guru untuk mendengarkan ajaran-ajaran tentang keinsyafan diri. Upanisad juga mengandung pengertian Pengetahuan Rahasia. Rahasia dalam arti tidak sembarang orang yang mampu menerimanya dan tidak sembarang orang mempu melaksanakannya. Kali Santarana Upanisad berarti ajaran-ajaran rahasia yang khusus dimaksudkan untuk membantu membebaskan orang dari pertengkaran , kekalutan, kegelapan, kebodohan.

             Ajaran-ajaran rahasia seperti itu berjumlah 108 buah, yang sudah kita terima secara turun temurun sejak zaman dahulu kala. Salah satu ajaran rahasia tersebut adalah Kali Santarana Upanisad, yang khusus di maksudkan untuk menunjukan jalan pembebasan pada seluruh mahluk pada zaman Kali. 

            Mantram atau doa-doa yang diajarkan di dalam kali santaranan upanisad adalah Maha Mantra : “hare rama hare rama rama rama hare hare hare krsna hare krsna krsna krsna krsna hare hare. Hare Krsna hare rama, pengucapan Maha Mantra ini akan mampu membangkitkan 9 jenis bhakti (Nava Bhakti), yang mudah-mudahan dalam kesempatan lain Tuhan akan mengijinkan saya untuk membahasnya. 

            Maksud khusus dari Upanisad ini adalah melindungi orang dari pengaruh buruk zaman Kali. Maka Rsi Narada bertanya kepada Dewa Brahma tentang bagaimana caranya membebaskan  diri dari cengkraman zaman Kali. Di sini beliau menggunakan istilah “mengembara di alam ini”. Rsi Narada adlah seorang Rsi yang telah mencapai kesempurnaan rohani dan mampu berkeliling seluruh alam semesta termasuk alam semesta rohani. Tetapi, “mengembara dalam alam” yang beliau maksudkan adalah penderitaan roh yang sebenarnya di dalam kelahiran dan kematian berulang kali.

            Dewa Brahma menjawab bahwa pertanyaan seperti pertanyaan Rsi Narada itu adalah sangat baik. Kita dapat mengerti pernyataan dari kepribadian agung seperti Dewa Brahma bahwa pernyataan yang baik adalah pernyataan yang dimaksudkan untuk mencari jalan keluar dari penderitaan umat manusia yang sebenarnya yaitu kelahiran dan kematian berulang kali. Pertanyaan-pertanyaan selain ini kurang lebih tidak sebaik pertanyaan yang tidak berguna. Orang-orang suci sama sekali tidak tertarik pada pertanyaan-pertanyaan yang tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya.

            Dewa Brahma juga mengatakan : "Sarva Sruti rahasyam gopyam tacchrnu yena kali samsaram tarisyasi”, bahwa ajaran-ajaran yang hendak Beliau sampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Rsi Narada adalah ajaran-ajaran yang akan mampu menyeberangkan orang dari kesengsaraan zaman Kali, dan ajaran itu adalah ajaran yang sangat rahasia dan merupakan sari-sari dari ajaran Veda (sarva sruti rahasyam gopyam). Dewa Brahma juga mengatakan “tacchrnu”, ajaran seperti itulah yang hendaknya kita engarkan. Ajaran-ajaran yang ada di luar garis Veda, bagi orang-orang yang mencari kerohanian dengan tulus, tidak akan membantu dia dalam usaha mencapai tujuan.

            Selanjutnya juga disebutkan bahwa hanya dengan mengucapkan nama-nama suci (namoccarana matrena) dari Narayana, Kepribadian agung yang paling utama, maka orang akan segera dibebaskan dari pengaruh buruk zaman Kali. Nama-nama itu adalah hare rama hare rama rama rama hare hare hare krsna hare krsna krsna krsna hare hare. Keenam belas nama-nam suci ini jika di ucapkan dengan keyakinan di bawah bimbingan seorang guru kerohanian, akan segera menyelamatkan orang dari pengeruh-pengaruh buruk zaman Kali. Dalam parampara atau garis perguruan Gaudiya Vaisnava, pengucapan mantra ini adalah hare krsna hare krsna krsna krsna hare hare hare rama hare rama rama rama hare hare, dan inilah yang lebih memasyarakat. (hare krsna hare krsna krsna krsna hare hare hare rama hare rama rama rama hare hare). 

            Sri Caitanya Mahaprabhu menyebutkan nam nam akari bahuda nija sarva saktih, bahwa nama-nama suci Tuhan telah berisi kekuatan penuh dari Tuhan sendiri. Tidak ada perbedaan antara Tuhan dengan nama Beliau (abhinatvam nama naminoh), dan juga Dewa Brahma mengatakan bahwa tidak ada aturan khusus untuk mengucapkannnya ( na asya vidhir iti). Jadi soal pengucapan tidak begitu berarti, apakah hare krsna yang diucapkan duluan atau hare rama. Dan setiap orang dapat mengucapkan Maha Mantra tersebut baik dalam keadaan suci atau tidak suci, orang berdosa atau tidak berdosa, jika ingin menyelamatkan diri dari pengaruh buruk zaman Kali, hendaknya selalu mengucapkan nama-nama suci Tuhan ini sarvada patam. Ini akan mengantarkan orang kepada pembebasan (salokya, samipya, dan lain-lainnya).

            Jika orang ingin membebaskan diri dari dosa-dosa khusus yang amat berat seperti membunuh Brahmana, membunuh orang suci, membunuh pahlawan agung, mencuri emas, kesalahan terhadap leluhur, para dewa atau Tuhan, mereka hendaknya mengucapkan mantram ini sebanyak tiga puluh lima juta. 

            Terhadap jumlah ini ada yang mengatakan bahwa ia harus di ucapkan setiap hari selama hidup, sebagai bekal menuju pembebasan. 

            Mengucapkan maha mantra hare krsna ini, seperti disebutkan dewa brahma “Sadyah mucyate, sadyah mucyate, dia akan segera di bebaskan, dia akan segera di bebaskan” 

Dia akan segera dibebaskan,, dia akan mendapat kesucian. Dalam zaman sekarang orang tidak begitu mengerti dengan kewajiban suci yang mesti dilakukan. Vaisya melakukan kewajiban Brahmana, Brahmana melakukan kewajiban Sudra, anak tidak berbhakti pada orang tua, orang tua tidak memberi pelajaran rohani pada anak, dan lain-lainnya. Terhadap kealpaan seperti ini, dengan mengucapkan maha mantra hhare krsna, orang akan segera di bebaskan. 

Maha Mantra ini terdapat di dalam kitab Upanisad. Yaitu Kali Santarana Upanisad. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki keyakinan teguh pada ajaran-ajaran Upanisad, Veda, serta menginginkan kedamaian bathin dan keinsyafan diri, tanpa ragu-ragu bahwa maha mantra hare krsna adalah jalan yang sangat mudah dan ampuh. Ajaran-ajaran Veda dan Upanisad bukanlah ajaran yang ditulis oleh orang yang iseng saja, namun merupakan ajaran suci, wahyu Tuhan, dan diabbadikan oleh para orang-orang suci yang sama sekali bebas dari tipu menipu, yang hidupnya hanya dipersembahkan untuk menyampaikan kebenaran sejati. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar