Minggu, 22 Mei 2011

10 CIRI-CIRI DARI YANG TIDAK IRI HATI


1) Orang yang tidak iri hati, tidak pernah mengkritik para sadhu.
2) Dia tidak menganggap para dewa menjadi penguasa-penguasa terpisah, sebab kecerdasannya hanya terserap di dalam Sri Krishna. Namun dia tidak mengabaikan para dewa.
3) Dia memiliki keyakinan di dalam Sri guru dan semua penyembah yang lebih tinggi lainnya sebagaimana mestinya kepada masing-masing dari mereka..
4) Dia memberikan penghormatan kepada kitab-kitab bhakti
5) Meninggalkan argumentasi tak bermakna, dia menyatakan bahwa nama suci adalah pencapaian yang paling berarti. Pemahamannya berakar dalam keyakinan yang sempurna bahwa nama suci (nama) dan pemiliknya (nami) adalah satu dan sama.
6) Dia tidak pernah terlibat dalam kejahatan ketika bergantung pada perlindungan nama suci.
7) Dia tidak menganggap keuntungan dari kesalehan biasa - Seperti sosial dharma, sumpah keagamaan, atau pengekangan diri - dapat dibandingkan dalam cara apapun dengan keuntungan dari mengucapkan nama suci.
8) Dia berusaha menanamkan keyakinan kepada orang yang tidak beriman, tetapi dia tidak pernah memberikan nama suci sampai keyakinan itu telah dibangunkan.
9) Dia sepenuhnya percaya pada keagungan nama suci seperti yang dijelaskan di dalam sastra.
10) Dia menghindari pemikiran apapun tentang 'aku dan milikku'.

Oh para pembaca! ketidakirihatian sendiri dapat menyebabkan pembebasan bagi makhluk hidup, dan iri hati adalah satu-satunya penghalang baginya.

Di dalam Sri Caitanya-caritamrta (madhya 9.361) Untuk itu telah dinyatakan :

caitanya-carita çuna çraddhä-bhakti kari’
mätsarya chäòiyä mukhe bala ‘hari’ ‘hari’
 

"Mohon dengar kegiatan transendental dari Tuhan Sri Caitanya Mahaprabhu dengan keyakinan dan cinta bhakti! Melepaskan rasa iri kepada Tuhan, setiap orang mengucapkan nama suci Tuhan, 'Hari' 'Hari' !
 
— Attributed to Bhaktivinode Thakur, from Çré Gauòéya Patrikä, Year 5, Issue 5.

Sumber : Kathamrta bindu issue no 250 28 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar